Kamis 27 Jan 2022 15:20 WIB

Mantan Dubes China untuk Indonesia Jadi Dubes di Australia

Xiao diharapkan dapat perbaiki hubungan China-Australia yang sedang alami kemunduran

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Mantan dubes China untuk Indonesia Xiao Qian kini menjadi dubes Australia. Ilustrasi.
Foto: Dok. Kedutaan Besar Cina
Mantan dubes China untuk Indonesia Xiao Qian kini menjadi dubes Australia. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Setelah menjalankan tugas sebagai Duta Besar China untuk Indonesia selama empat tahun, Xiao Qian menempati pos barunya sebagai Duta Besar untuk Australia.

"Hubungan China-Australia untuk kepentingan mendasar kedua negara. China dan Australia berbeda dalam sejarah dan sosial budaya. Namun selama ini kita memiliki perspektif jangka panjang untuk saling menghormati, saling menguntungkan, dan berjalan pada arah yang benar agar hubungan bilateral ini bergerak maju," katanya dikutip media-media China, Kamis (27/1/2022).

Baca Juga

Pernyataan tersebut disampaikan diplomat senior kelahiran tahun 1964 itu saat Australia sedang memperingati Hari Nasional. Xiao diharapkan dapat memperbaiki hubungan China dengan Australia yang saat ini sedang mengalami kemunduran. Ia dianggap familiar dengan Australia karena memang bertetangga dengan Asia, khususnya Indonesia.

Dia telah menjalankan tugas-tugas diplomatiknya ke beberapa negara selain Indonesia seperti India, Amerika Serikat, Filipina, dan Hungaria. Ia juga pernah menjabat deputi di Kantor Perwakilan Urusan Semenanjung Korea. Pada Oktober 2020 saat masih menjabat Dubes di Indonesia, Xiao mengeluarkan pernyataan keras untuk menanggapi pidato Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dalam kunjungannya ke Indonesia mengenai ancaman China.

Xiao menggantikan posisi Cheng Jingye yang meninggalkan jabatannya sebagai Dubes Australia pada Oktober 2021. Dalam pidato perpisahannya, Cheng mengatakan bahwa hubungan China-Australia dalam situasi yang sulit. Sementara itu, posisi Dubes China untuk Indonesia yang ditinggalkan Xiao bakal ditempati oleh Lu Kang yang sudah tidak asing bagi insan media, baik lokal maupun asing di China, karena lama bertugas sebagai juru bicara Kementerian Luar Negeri (MFA).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement