Rabu 26 Jan 2022 22:17 WIB

PMI Jember Normalisasi Sumur Tercemar Akibat Banjir

PMI menggunakan dua mesin untuk menguras sumur warga yang tercemar.

Relawan membersihkan lumpur yang terbawa banjir di Perumahan Bumi Mangli, Kaliwates, Jember, Jawa Timur.
Foto: ANTARA FOTO/BUDI CANDRA SETYA
Relawan membersihkan lumpur yang terbawa banjir di Perumahan Bumi Mangli, Kaliwates, Jember, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID,JEMBER -- Tim Palang Merah Indonesia (PMI) Jember menormalisasi beberapa sumur warga yang tercemar akibat banjir di dua kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

"Hari ini Tim Wash PMI Jember melakukan normalisasi sumur warga terdampak banjir di Kecamatan Mayang agar bermanfaat kembali dan layak untuk dikonsumsi," kata Kepala Unit Markas PMI Jember Rupianto di Kecamatan Mayang, Jember, Rabu (26/1/2022).

Baca Juga

Banjir yang melanda beberapa desa di Kecamatan Mayang dan Pakusari pada Selasa (25/1) sore menyebabkan rumah warga terendam air dan sumur milik warga juga tercemar lumpur yang membahayakan kesehatan jika air tersebut dikonsumsi.

PMI menggunakan dua mesin untuk menguras sumur warga yang tercemar di Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Mayang, agar sumber mata air tidak tersumbat oleh lumpur pekat yang dibawa oleh banjir. "Hari ini sebanyak tujuh sumur yang dimanfaatkan oleh 22 rumah dengan 110 jiwa dinormalisasi oleh relawan PMI Jember, " tuturnya.

Ia menjelaskan normalisasi tersebut untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat akan kebutuhan air bersih, sehingga air sumur tersebut aman untuk dikonsumsi dan baik bagi kesehatan. "Dengan dikuras menggunakan mesin penyedot, semua air yang kotor bisa dibuang dan sumber mata air akan kembali mengeluarkan air yang bersih dan layak dikonsumsi oleh warga," katanya.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Jember menyebutkan banjir menerjang dua kecamatan dengan empat desa terdampak banjir akibat luapan sungai dan saluran irigasi yang tak mampu menampung debit air sehingga meluap ke permukiman warga.

Total 32 rumah tergenang air dengan jumlah 96 jiwa dan Pesantren Islam Bustanul Ulum (IBU) dengan jumlah 360 santri yang terdampak. BPBD Jember juga membersihkan rumah warga dan menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak banjir di Kecamatan Mayang dan Pakusari.

Salah seorang warga terdampak banjir Aguk Suhartono mengatakan beberapa sumur warga tercemar, kotor dan sedikit mengeluarkan bau sehingga tidak berani untuk memakai untuk kebutuhan sehari-hari. "Terima kasih pada rekan dari PMI yang telah membantu kami meringankan beban korban bencana banjir di Kecamatan Mayang," ujarnya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement