Rabu 26 Jan 2022 19:57 WIB

Kerajinan Sampul Alquran Perempuan Gaza yang Mendunia

Sampul Alquran produksi perempuan Gaza diekspor ke luar negeri

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Kerajinan sampu Alquran di Gaza. Sampul Alquran produksi perempuan Gaza diekspor ke luar negeri.
Foto: iqna.ir
Kerajinan sampu Alquran di Gaza. Sampul Alquran produksi perempuan Gaza diekspor ke luar negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN — Puluhan perempuan Palestina yang tinggal di Jalur Gaza membuat sampul Alquran yang disulam dengan desain dari warisan Palestina. Ini merupakan sumber mata pencaharian bagi warga Palestina yang hidup dalam kondisi ekonomi sulit di Jalur Gaza. 

“Puluhan perempuan Palestina di sebuah workshop di Jalur Gaza sedang mempersiapkan pesanan untuk menyediakan jilid Alquran yang disulam dengan desain dari warisan orang-orang Palestina, kemudian mengekspor kerajinan ke Qatar dan negara lain,” kata ketua Asosiasi Hana al-Batla, dilansir dari IQNA pada Selasa (25/1/2022). 

Baca Juga

Asosiasi Raedat al-Mustaqbal yang berbasis di Provinsi Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, terdiri dari tim yang berisi 40 perempuan Palestina. Mereka mengerjakan bordir pada kerajinan tangan dengan desain warisan Palestina. 

“Unit kerajinan dan bordir ini berdiri pada 2009-2010 dan dimulai dari sebuah ruangan kecil, yang setelah 12 tahun menjadi pameran permanen yang disebut sebagai pelopor bordir dan seni masa depan,” kata Hana al-Batla. 

Dia menekankan bahwa tujuan pertama dari Asosiasi adalah meneruskan warisan seni Palestina. “Warisan seni Palestina adalah warisan asli dan kami meneruskannya seperti yang kami warisi dari ayah dan kakek kami, dengan cara yang sesuai untuk saat ini dan perlunya untuk melestarikannya dan pentingnya mewariskannya ke generasi-generasi mendatang.” 

Masalah terbesar yang mereka hadapi adalah masalah pengiriman. Sering kali pengiriman harus tertunda karena ketatnya pengawasan di jalur Gaza oleh tentara Israel. 

“Masalah terbesar yang dihadapi adalah masalah pengiriman produk ke luar negeri agar tepat waktu, karena pengepungan Jalur Gaza oleh rezim Zionis dan penutupan sebagian besar jalur Gaza dan kesulitan bepergian ke luar Gaza, seringkali menjadi penghalang untuk pengiriman pesanan yang tepat waktu kepada pemiliknya,” kata al-Batla. 

 

Sumber: iqna   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement