Rabu 26 Jan 2022 18:19 WIB

Menlu Inggris: Budaya di Downing Street Harus Berubah

PM Boris Johnson harus mengubah budaya Downing Street setelah serangkaian pesta

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson tiba di 10 Downing Street, di London, Senin, 24 Januari 2022.
Foto: AP/Alberto Pezzali
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson tiba di 10 Downing Street, di London, Senin, 24 Januari 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss, mengatakan, Perdana Menteri Boris Johnson harus mengubah budaya Downing Street setelah serangkaian pesta yang digelar ketika pemerintah menerapkan pembatasan sosial secara ketat. Kepolisian Inggris telah membuka penyelidikan terkait insiden tersebut.

"Jelas perlu ada perubahan budaya. Kami perlu mendapatkan hasil laporan, kami perlu melihat hasilnya dan memperbaiki masalah yang ada," ujar Truss, dilansir BBC, Rabu (26/1/2022).

Baca Juga

Sejak insiden pesta di Downing Street terungkap, Johnson menghadapi tekanan dari lawan politiknya bahkan anggota internal partainya yaitu Partai Konservatif. Para pemimpin partai oposisi mendesak Johnson untuk segera mundur dari jabatannya. Mereka mengatakan, tindakan Johnson yang menggelar di tengah lockdown Covid-19 sangat memalukan.

Pejabat senior Kantor Kabinet, Sue Gray telah melakukan penyelidikan internal. Namun belum diketahui kapan penyelidikan Gray akan diungkapkan ke publik.

Truss merupakan calon perdana menteri masa depan jika Johnson digulingkan. Ketika ditanya apakah Truss berambisi untuk menjadi pemimpin Inggris, dia

mengatakan akan terus mendukung Johnson. Truss mengatakan, Johnson, telah melakukan pekerjaan yang baik sebagai perdana menteri. Johnson telah  menanggapi pandemi Covid-19 dengan baik dan meloloskan Brexit.

Kepolisian Inggris pada Selasa (25/1) membuka penyelidikan terhadap kemungkinan pelanggaran penguncian Covid-19 di kediaman Johnson, di Downing Street. Penyelidikan dibuka setelah polisi menerima bukti dari penyelidikan internal pemerintah.

 "Saya dapat memastikan bahwa Met (Polisi Metropolitan) sekarang sedang menyelidiki sejumlah peristiwa yang terjadi di Downing Street dan Whitehall dalam dua tahun terakhir sehubungan dengan potensi pelanggaran peraturan COVID-19," ujar Kepala Polisi Metropolitan, Cressida Dick.

Dick mengatakan, polisi biasanya tidak menyelidiki setiap dugaan pelanggaran penguncian. Tetapi kali ini polisi memiliki alasan untuk melakukan penyelidikan setelah menerima beberapa temuan dari penyelidikan internal pemerintah.

Dick mengatakan, polisi telah melihat beberapa faktor ketika memutuskan apakah akan menyelidiki laporan pelanggaran penguncian. Termasuk ada bukti bahwa mereka yang terlibat seharusnya tahu bahwa apa yang mereka lakukan adalah pelanggaran.

Pada Senin (24/1) ITV melaporkan bahwa, Johnson telah menghadiri pesta kejutan di hari ulang tahunnya pada 2020. Acara tersebut dihadiri oleh 30 orang di Ruang Kabinet Downing Street.

Menurut ITV, Johnson menghadiri pesta ulang tahun di Downing Street pada 19 Juni 2020, di tengah kebijakan larangan  pertemuan sosial di dalam ruangan. Ketika itu, Johnson meniup lilin di atas sebuah kue ulang tahun. Sementara pasangannya Carrie memimpin staf menyanyikan lagu "Selamat Ulang Tahun". Johnson berada di pesta tersebut kurang dari 10 menit.

Media Inggris melaporkan bahwa, setidaknya 11 pesta terjadi di Downing Street yang merupakan kediaman dan kantor resmi perdana menteri. Termasuk dua pesta yang digelar pada malam pemakaman Pangeran Philip pada April 2021. Perhelatan pesta juga digelar di departemen pemerintah lainnya antara Mei 2020 dan April 2021, bertepatan ketika pemerintah menerapkan aturan pembatasan sosial untuk menekan kasus Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement