Rabu 26 Jan 2022 17:07 WIB

Menhub Targetkan Serapan Anggaran 2022 95,9 Persen 

Tahun ini Kemenhub mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 32,93 triliun. 

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) mengikuti rapat kerja dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/1/2022). Rapat tersebut membahas evaluasi pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2021 Kementerian Perhubungan dan program kerja Tahun 2022.
Foto: Prayogi/Republika.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) mengikuti rapat kerja dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/1/2022). Rapat tersebut membahas evaluasi pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2021 Kementerian Perhubungan dan program kerja Tahun 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan serapan anggaran pada 2022 dapat mencapai 95,90 persen. Pada tahun ini, Kementerian Perhubungan mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 32,93 triliun. 

"Tahun ini Kemenhub memiliki prognosa anggaran 2022 lebih dari 95 persen tapi insya Allah bisa melampaui itu," kata Budi dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR, Rabu (26/1/2022). 

Baca Juga

Tak hanya itu, Budi mengatakan Kementerian Perhubungan juga menargetkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun ini bisa mencapai Rp 8,5 triliun. Budi menjelaskan, target PNBP tersebut dengan rencana penggunaan berdasarkan target yang telah ditentukan bersama Kementerian Keuangan sebesar Rp 5,08 triliun. 

"Kalau dilihat dunia penerbangan sudah ter-cover dan sekolah perhubungan sudah masuk serta kegiatan perkeretaapian bergerak, Insya Allah PNBP berjalan dengan baik," jelas Budi. 

Budi menambahkan, Kementerian Perhubungan juga diminta untuk mencadangkan dana lima persen dari pagu rupiah murni. Budi menuturkan, dari anggaran tahun ini yakni Rp 32,93 triliun, sebanyak Rp 979 miliar yang dicadangkan. 

Menyikapi ruang fiskal terbatas dan berdampak kepada pembiayaan proyek transportasi, Budi menegaskan, Kemenhub akan mengoptimalkan sumber pendanaan alternatif yang berasal dari optimalisasi PNPB atau Badan Layanan Umum.  

"Jadi nanti terminal akan ada yang BLU sehingga bisa mendanai sendiri. Kami juga akan manfaatkan aset untuk disewa, melibatkan swasta pembangunan infrastruktur melalui kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU)," jelas Budi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement