Rabu 26 Jan 2022 15:19 WIB

Dewas BPJS Kesehatan: Kasus Covid-19 bertambah luar biasa

Penambahan kasus harian 22-25 Januari 2022 dari 3.205 pasien ke 8.878 pasien.

Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Achmad Yurianto mengemukakan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa hari terakhir bertambah luar biasa. (Foto: Achmad Yurianto)
Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Achmad Yurianto mengemukakan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa hari terakhir bertambah luar biasa. (Foto: Achmad Yurianto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Achmad Yurianto mengemukakan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa hari terakhir bertambah luar biasa. Penambahan kasus harian pada 22-25 Januari 2022 mulai dari 3.205 pasien, 2.925 pasien, 2.927 pasien dan menembus hingga 8.878 pasien.

“Akhir-akhir ini pandemi Covid-19 tidak boleh dianggap sebagai sesuatu yang bukan ancaman. Dalam beberapa hari terakhir pada 23-25 Januari 2022 penambahan kasusnya luar biasa," katanya saat menyampaikan sambutan dalam acara peluncuran secara virtual akses layanan JKN-KIS dengan NIK yang diikuti dari aplikasi Zoom di Jakarta, Rabu (26/1/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan, angka tersebut perlu dimaknai bahwa ancaman penularan Covid-19 ada di sekitar masyarakat.J ika dilihat lebih teliti, kata dia, dari 1.766 kasus omicron yang teridentifikasi di dalam negeri, hampir separuhnya adalah penularan lokal. "Artinya bukan dari pelaku perjalanan luar negeri," katanya.

Ia mengajak masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan yang telah ditentukan pemerintah untuk mencegah penularan. Dia mengatakan, seluruh masyarakat perlu memiliki komitmen yang kuat terhadap protokol kesehatan dengan memakai masker, menghindari kerumunan dan mencuci tangan (3M).

 

Selain itu, mobilisasi masyarakat khususnya perjalanan luar negeri juga perlu dibatasi hanya untuk aktivitas yang bersifat penting atau mendesak. Vaksinasi juga menjadi hal penting yang perlu segera dilakukan masyarakat.

"Ingat virus ini tidak pernah sekolah. Ia tidak akan memilih siapa yang ditulari. Mudah-mudahan bisa menjadi acuan kita untuk mematuhi protokol kesehatan," kata Achmad Yurianto.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement