Selasa 25 Jan 2022 22:30 WIB

NTB Matangkan Persiapan Festival Bau Nyale 2022

Festival Bau Nyale akan dihelat pada 20-21 Februari 2022 di NTB.

Festival Pesona Bau Nyale: Ribuan warga dan wisatawan mengumpulkan nyale (cacing laut warna-warni) pada Festival Pesona Bau Nyale 2019 di pantai Seger Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang dikelola oleh Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) di Kuta, Praya, Lombok Tengah, NTB, Senin (25/2/2019). Tahun ini, Festival Bau Nyale akan dihelat pada 20-21 Februari 2022.
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Festival Pesona Bau Nyale: Ribuan warga dan wisatawan mengumpulkan nyale (cacing laut warna-warni) pada Festival Pesona Bau Nyale 2019 di pantai Seger Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang dikelola oleh Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) di Kuta, Praya, Lombok Tengah, NTB, Senin (25/2/2019). Tahun ini, Festival Bau Nyale akan dihelat pada 20-21 Februari 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mematangkan persiapan Festival Pesona Bau Nyale. Aktivitas menangkap cacing laut ini akan dilaksanakan di Kawasan Wisata Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah pada 20-21 Februari 2022.

Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi poin selama penyelenggaraan festival tersebut. Kegiatan itu nantinya dilaksanakan beberapa hari setelah gelaran pra musim MotoGP dan beberapa pekan sebelum MotoGP digelar Sirkuit Mandalika pada 18-20 Maret 2022.

Baca Juga

"Maka acara ini harus memberikan kesan kesiapan kita untuk menyambut MotoGP mendatang," ujarnya di Mataram, Selasa (25/1/2022).

Menurut Yusron, Festival Bau Nyale akan bersifat nasional sehingga akan memberikan dampak positif tidak hanya bagi masyarakat sekitar, tetapi juga daerah lainnya dengan tetap menguatkan nilai-nilai budaya. Oleh karena itu, berbagai rangkaian kegiatan ini mulai dari "sangkep warige" atau penentuan acara kegiatan kemudian rapat koordinasi untuk menentukan jenis kegiatan yang akan berlangsung tetap harus memperhatikan saran masukan tokoh dan masyarakat adat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement