Senin 24 Jan 2022 17:00 WIB

Pemkot Jaksel Temukan 57 Kasus Covid-19 Saat PTM

Dari 31 sekolah di Jaksel, ada 22 sekolah yang menghentikan sementara PTM.

Petugas menyemprotkan disinfektan di SMPN 252, Jakarta yang tengah mengehentikan sementara kegiatan PTM (Pembelajaran Tatap Muka) setelah terdapat satu siswa yang positif COVID-19, Jumat (14/1/2022). Pemprov DKI Jakarta tetap akan menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen, walau saat ini sudah ada beberapa sekolah yang ditutup sementara akibat ditemukannya kasus covid saat PTM berlangsung.Prayogi/RepublikA
Foto: Prayogi/Republika.
Petugas menyemprotkan disinfektan di SMPN 252, Jakarta yang tengah mengehentikan sementara kegiatan PTM (Pembelajaran Tatap Muka) setelah terdapat satu siswa yang positif COVID-19, Jumat (14/1/2022). Pemprov DKI Jakarta tetap akan menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen, walau saat ini sudah ada beberapa sekolah yang ditutup sementara akibat ditemukannya kasus covid saat PTM berlangsung.Prayogi/RepublikA

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Selatan menemukan sebanyak 57 siswa yang terpapar COVID-19 saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen.

Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin mengatakan,puluhan temuan kasus tersebut tersebar di 31 sekolah di Jakarta Selatan. "Dari 31 sekolah itu, ada 22 sekolah yang menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM)," kata Munjirin usai meninjau pelaksanaan vaksinasi penguat (booster) di Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (24/1/2022).

Baca Juga

Munjirin tak merinci secara jelas nama dan lokasi sekolah tersebut. Namun dia menyebutkan, sebagian di antaranya telah kembali menggelar PTM dengan protokol kesehatan ketat.

"Untuk yang positif itu otomatis 'tracing' (pelacakan) dilakukan oleh Suku Dinas Kesehatan, jadi semuanya sudah melakukan mekanisme. Antisipasi penyemprotan dan sebagainya kita lakukan juga," katanya.

Munjirin mengatakan penghentian sementara PTM di sekolah itu telah sesuai standar operasional prosedur apabila ditemukan warga sekolah yang terkonfirmasi Covid-19.

Selama PTM ditiadakan,sekolah tetap memfasilitasi peserta didik dengan melaksanakan pembelajaran secara daring. "Jadi pembelajaran bukan berhenti, lanjut lewat daring, nanti setelah selesai (penutupan sementara), baru 'offline' (PTM) lagi," kata Munjirin.

Di sisi lain, dia mengatakan kebijakan penghentian PTM 100 persen adalah keputusan dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta sehingga temuan kasus Covid-19 di sekolah tidak serta merta membuat proses PTM di seluruh sekolah dihentikan.

"Kita nanti menunggu kebijakan dari provinsi khususnya dari Dinas Pendidikan," tutur dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement