Senin 24 Jan 2022 08:25 WIB

Tips Susun Resolusi di Tahun Baru

Tetapkan prioritas karena tidak semua resolusi setara tingkat kepentingan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Tahun baru biasanya diawali dengan resolusi untuk hidup lebih baik.
Foto: AP
Tahun baru biasanya diawali dengan resolusi untuk hidup lebih baik.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kita biasa membuat resolusi sebagai sebuah awal baru agar bisa menjadi individu yang lebih baik setiap memulai tahun baru. Perlu bijak memformulasikan resolusi untuk meningkatkan peluang kesuksesan mewujudkan resolusi tahun baru.

Psikolog dari UGM Yogyakarta, Tri Hayuning Tyas mengatakan, perhatian mengenai penetapan resolusi awal tahun biasanya cukup besar. Ini mengingat pada dasarnya manusia memiliki kebutuhan terus berkembang lebih baik dan mengaktualisasikan diri.

Namun, tidak setiap orang selalu bisa berhasil mencapai atau bahkan melakukan apa yang telah ditetapkan saat kita menyatakan resolusi tahun baru. Bahkan, ketika kita telah membulatkan tekad dan bersandar pada kekuatan will power.

 

Sering daya dorong bergerak dan melakukan sesuai rencana perlahan turun, melemah, dan akhirnya minimal menggerakkan lagi. Ketika ini terjadi apa yang dilakukan terhenti dan sangat mungkin terganti hal-hal lain yang lebih perlu perhatian.

Tri membagi beberapa sikap mental dan langkah strategis membuat resolusi. Mulai dengan bersyukur, mengungkap syukur telah melalui rangkaian kehidupan pada tahun sebelumnya, ada hal positif yang dibanggakan dan hal negatif yang tidak disukai.

"Lebih mudah membuat formulasi resolusi awal tahun jika kita memulai dengan rasa syukur karena dengan bersyukur sesungguhnya kita memiliki kesiapan mengapresiasi kebaikan yang pernah kita terima maupun kebaikan yang pernah kita lakukan," kata Tri, Senin (24/1).

Cara yang bisa dilakukan berusaha mencari tempat dan waktu tepat yang memberikan ketenangan. Diharapkan seseorang dapat berefleksi tentang hal-hal yang disyukuri tahun tersebut, memikir, dan merefleksi yang dapat dilihat sebagai capaian.

Misal, jika tahun yang telah dilalui penuh tantangan kesehatan fisik dan mental, maka berada dalam keadaan sehat dan waras saat ini merupakan satu capaian besar. Sedikit lebih baik, karena resolusi yang terlalu banyak hanya akan merepotkan.

Buatlah sekitar 5-8 resolusi yang terformulasi secara realistis dan spesifik tentang hal-hal konkrit apa saja yang perlu dilakukan demi mewujudkan. Lebih baik lagi jika buat kerangka waktu pengerjaan hal-hal tersebut dan berfokus.

Tetapkan prioritas karena tidak semua resolusi setara tingkat kepentingan. Tahun ini, mungkin kita meletakkan sumber daya lebih banyak untuk kesehatan, akademik, atau relasi keluarga. Tenang dan pikirkan baik-baik saat menentukan prioritas.

Kemudian, tulis resolusi-resolusi tersebut. Tuliskan dan letakkan di tempat yang mudah ditemukan seandainya nanti perlu pengingat atau direvisi. Jalan kehidupan sering tidak dapat diprediksi, jadi tidak apa-apa jika merevisi resolusi kita.

"Mantapkan dukungan sosial. Dukungan sosial penting untuk pencapaian. Berbagi dengan teman atau keluarga akan membantu kita dalam mencapai tujuan. Mereka dapat menjadi faktor motivasi bagi kita untuk terus bergerak mencapai tujuan," ujar Tri.

Jangan salahkan diri sendiri, bila kita terpeleset di perjalanan nanti cobalah bangkit dan bergerak lagi. Jatuh atau bahkan mundur biasa karena kehidupan tidak selalu selaras yang kita bayangkan dan banyak yang tidak dapat kita kendalikan.

Cobalah berpikir rasional dan logis, misalnya ketika terpeleset tidak terlalu melibatkan emosi. Lihat lagi apa yang keliru dan coba lakukan perbaikan. Pikir imbalan yang diperoleh dan berikan hadiah untuk diri sendiri ketika tercapai.

Bantuan profesional. Jika mengalami kesulitan memformulasi dan menuliskan tujuan yang jadi resolusi awal tahun dan mencapai, dapat mempertimbangkan berdiskusi dengan profesional misalnya life-coach, motivator, konselor, atau psikolog.

Itu bisa dilakukan untuk menjernihkan dan membantu dalam formulasi resolusi yang tepat dan dapat kita lakukan. Sebab, pengalaman kegagalan mencapai resolusi yang terjadi terus akan jadi pengalaman yang tidak menyenangkan yang bisa menghambat.

"Menyatakan tidak semudah melakukan, maka terus bergerak dan tuntaskan resolusi yang telah ditetapkan," kata Tri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement