REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Program studi (prodi) Ilmu Komputer Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Sukabumi sukses mengadakan seminar Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan Kompetisi Mahasiswa, secara daring pada Selasa (18/1/2022). Mengusung tema menjadi mahasiswa yang kreatif, inovatif, dan solutif di era kompetitif, acara ini mengajak mahasiswa untuk meningkatkan kualitas pembuatan karya ilmiah dengan kreativitas.
Dipandu oleh Desi Susilawati, acara ini menghadirkan Dede Wintana selaku koordinator kemahasiswaan Universitas BSI kampus Sukabumi. Denny Pribadi, selaku kaprodi Ilmu Komputer Universitas BSI kampus Sukabumi, dalam sambutannya menjelaskan tujuan kegiatan ini untuk menyampaikan informasi yang bermanfaat tentang PKM dan kompetisi lainnya guna meningkatkan kreativitas mahasiswa.
“Tujuan dari kegiatan ini untuk menyampaikan informasi dan manfaat PKM dan kompetisi lainnya, untuk memandu mahasiswa menjadi pribadi yang taat aturan, kreatif, inovatif, dan solutif di era Kompetitif. Selain itu, juga untuk meningkatkan mutu mahasiswa agar kelak menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan profesional. Dengan tidak pernah berhenti menyebarkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya sesuai minat dan bakat,” papar Denny.
Dede Wintana mengungkapkan sumber daya mahasiswa yang ada di Sukabumi sangat bagus. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya proposal yang lolos seleksi internal dan masuk seleksi tingkat nasional dari tahun ke tahun.
“Sumber daya mahasiswa di Universitas BSI kampus Sukabumi ini sangat bagus karena bisa dibuktikan di tahun sebelumnya. Terdapat tiga proposal dari mahasiswa prodi ilmu komputer berhasil lolos seleksi internal karena setiap kampus tidak bisa mengusulkan proposal dengan kuota tertentu,” jelas Dede.
Ia berharap di tahun 2022 ini banyak terbentuk kelompok-kelompok PKM mahasiswa. Dede menargetkan tahun ini banyak proposal PKM dari Universitas BSI kampus Sukabumi yang bisa lolos ke tingkat nasional.
“Harapan kami untuk tahun ini kita targetnya tidak muluk-muluk, yang penting ikut dulu. Nanti kita belajar dan terus belajar dari kesalahan yang sebelumnya. Yang penting kita aktif berpartisipasi. Jika lolos hibah, itu menjadi bonusnya, yang penting aktif untuk berkontribusi,” harap Dede.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
