Sabtu 22 Jan 2022 03:03 WIB

Pemkot Madiun Tangguhkan Rencana PTM 100 persen

Pemkot Madiun menemukan ada 2 pelajar positif covid-19.

Tanda jaga jarak dipasang pada setiap meja siswa di sekolah menjelang uji coba pembelajaran tatap muka (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Tanda jaga jarak dipasang pada setiap meja siswa di sekolah menjelang uji coba pembelajaran tatap muka (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, menangguhkan rencana pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen untuk siswa tingkat SD dan SMP. Hal ini lantaran adanya temuan dua pelajar di wilayah setempat yang terkonfirmasi positif COVID-19 dari klaster instansi perbankan milik pemerintah.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun Lismawatidi Madiun, Jumat (21/1/2022) mengatakan sesuai rencana PTM 100 persen akan dimulai pada pekan depan. Namun, pemkot tidak ingin mengambil risiko, meskipun vaksinasi anak usia 6-11 tahun segera tuntas.

Baca Juga

"Jika kondisinya belum memungkinkan, maka untuk sementara waktu PTM dilaksanakan secara terbatas. Langkah itu sekaligus sebagai upaya mengantisipasi penularan COVID-19, khususnya di kalangan pelajar," ujarnya.

Adapun, dua pelajar yang terkonfirmsi COVID-19, masing-masing satu siswa SD Muhammadiyah dan satu siswa SMPN 2. Keduanya merupakan anak dari salah satu karyawan bank "berpelat merah" di Madiun itu.

"Karena kondisinya seperti ini, yakni adanya klaster bank, PTM masih terbatas dulu, belum jadi 100 persen. Kalau sudah aman, baru kami laksanakan PTM 100 persen," kata dia.

Ia menjelaskan, teknis penerapan PTM terbatas masih sama seperti sebelumnya, yakni 50 persen siswa dari kapasitas kelas. Untuk jenjang SD, PTM terbatas dilaksanakan dua shift dengan durasi belajar maksimal tiga jam pelajaran per hari. Sedangkan bagi siswa jenjang SMP diterapkan 50 persen PTM di sekolah dengan durasi belajar maksimal enam jam pelajaran per hari. Selebihnya mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau diberikan penugasan terstruktur.

Atas temuan klaster perbankan, pihaknya mengimbau masyarakat tetap tenang dan meningkatkan kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan. Ia juga meminta peran orang tua siswa dan lingkungan dalam mengawasi dan memberikan edukasi kepada anak-anak agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement