Jumat 21 Jan 2022 01:17 WIB

Bukan Covid-19, Batuk Terus-Menerus Bisa Dipicu Oleh 5 Masalah Ini

Batuk bukan cuma gejala Covid-19, bisa jadi ada masalah kesehatan lainnya.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Batuk tidak selalu terkait dengan Covid-19. Masalah kesehatan lainnya juga ada yang dapat memicu batuk terus-menerus.
Foto: Pixabay
Batuk tidak selalu terkait dengan Covid-19. Masalah kesehatan lainnya juga ada yang dapat memicu batuk terus-menerus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Batuk merupakan salah satu gejala Covid-19 yang paling umum. Akan tetapi, Covid-19 bukan satu-satunya masalah kesehatan yang dapat memicu terjadinya batuk terus-menerus.

Batuk yang persisten biasanya tidak berkaitan dengan komplikasi yang serius. Namun, batuk yang terus-menerus juga tidak boleh diabaikan begitu saja agar kondisinya tidak memburuk.

Baca Juga

Di masa pandemi ini, ada baiknya mencurigai batuk sebagai gejala Covid-19 sampai terbukti negatif. Untuk mengetahuinya, perlu dilakukan tes Covid-19 terlebih dahulu.

Bila batuk bukan disebabkan oleh Covid-19, ada lima masalah kesehatan lain yang mungkin menjadi penyebabnya. Berikut ini adalah kelima masalah tersebut, seperti dilansir Times Now News, Kamis (20/1/2022).

 

Asma

Saluran napas pada penderita asma akan mengalami inflamasi dan penyempitan. Di saat yang sama, peningkatan produksi lendir akan menyebabkan obstruksi pada saluran pernapasan.

Salah satu gejala paling umum yang muncul akibat kondisi ini adalah batuk kronis atau batuk yang terus-menerus dalam jangka panjang. Frekuensi dan intensitas gejala asma bisa berubah, bergantung pada cuaca dan faktor lain.

Infeksi

Batuk yang persisten bisa jadi merupakan bentuk konsekuensi yang menetap dari suatu infeksi. Beberapa infeksi seperti flu dan pneumonia, misalnya, dapat memicu gejala batuk dan lelah yang berlangsung lama meski infeksinya sudah sembuh.

Postnasal drip

Produksi lendir berlebih di hidung bisa membuat lendir jatuh ke dalam tenggorokan. Kondisi ini akan memicu terjadinya iritasi dan batuk yang persisten. Produksi lendir berlebih pada hidung ini dikenal sebagai postnasal drip.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement