Kamis 20 Jan 2022 15:41 WIB

Terbakar pada 2018, Pasar Legi Solo Akhirnya Diresmikan

Pembangunan Pasar Legi menggunakan APBN sebesar Rp 104 miliar.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah pedagang dan pembeli berebut gunungan berisi cabai dan bawang saat peresmian Pasar Legi Solo, Jawa Tengah, Kamis (20/1/2022). Pasar Legi yang terbakar pada 2018 tersebut telah direvitalisasi dan diresmikan dengan kapasitas bangunan pasar berjumlah 306 unit kios, 2190 los dan plataran 700 pedagang, yang diharapkan meningkatkan roda perekonomian di Kota Solo.
Foto: Antara/Maulana Surya
Sejumlah pedagang dan pembeli berebut gunungan berisi cabai dan bawang saat peresmian Pasar Legi Solo, Jawa Tengah, Kamis (20/1/2022). Pasar Legi yang terbakar pada 2018 tersebut telah direvitalisasi dan diresmikan dengan kapasitas bangunan pasar berjumlah 306 unit kios, 2190 los dan plataran 700 pedagang, yang diharapkan meningkatkan roda perekonomian di Kota Solo.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pasar Legi di Solo, Jawa Tengah, yang terbakar pada Oktober 2018 akhirnya diresmikan pada Kamis (20/1). Pasar tersebut selesai dibangun pada akhir Oktober 2021 dan mulai ditempati pedagang pada awal Januari 2022.

Pembangunan pasar ini menggunakan APBN melalui Kementerian PUPR sebesar Rp 104 miliar. Peresmian dilakukan oleh Ketua DPR RI, Puan Maharani, bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

Baca Juga

Selain itu, juga terlihat para bupati di wilayah eks Karesidenan Surakarta. Antara lain Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, dan Bupati Wonogiri, Joko Sutopo.

Gibran mengatakan, Pasar Legi merupakan pasar induk terbesar di Kota Solo. Pasar yang diresmikan tersebut terdiri dari tiga lantai dengan daya tampung 321 kios, 2.218 los dan 700 pelataran.

"Komitmen merawat Pasar Legi jadi pasar induk mendorong percepatan pemulihan ekonomi. Tidak hanya pusat pemulihan ekonomi lokal di Solo tapi Solo Raya," kata Gibran di acara tersebut.

Dia mengimbau para pedagang dan pembeli di Pasar Legi agar menggunakan transaksi secara nontunai sehingga lebih efisien. Pemkot akan berkomitken mempertahankan pasar tradisional di Solo dan terus melakukan revitalisasi.

"Luar biasa sekali antusiasme para pedagang, semuanya senang sudah pindah ke dalam. Mohon doa semoga ke depan pasar bisa tambah ramai," imbuh Gibran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement