Kamis 20 Jan 2022 10:12 WIB

BRI Optimistis Pertumbuhan Kredit Tembus Delapan Persen

Peningkatan daya beli dan konsumsi rumah tangga jadi pendorong pertumbuhan kredit

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
 Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bisnis perbankan pada tahun ini semakin membaik dibandingkan tahun sebelumnya.
Foto: BRI
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bisnis perbankan pada tahun ini semakin membaik dibandingkan tahun sebelumnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) (Persero) Tbk optimistis pertumbuhan kredit bisa tumbuh kisaran delapan persen sampai 10 persen pada tahun ini. Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bisnis perbankan pada tahun ini semakin membaik dibandingkan tahun sebelumnya.

“Tahun lalu kita berikan guidance, kredit tumbuh tujuh persen hingga delapan persen yoy. Awalnya agak terseok-seok, akhir tahun kredit BRI tumbuh 7,4 persen artinya, guidance kita bisa penuhi secara baik. Maka, tahun ini bisa lebih optimistis lagi,” ujarnya saat webinar, Rabu (19/1/2022) lalu.

Baca Juga

Sunarso melihat sudah terlihat kuatnya permintaan ekonomi secara domestik. Hal ini sejalan peningkatan daya beli masyarakat dan konsumsi rumah tangga yang menjadi pendorong pertumbuhan kredit.

Tercatat dana pihak ketiga (DPK), BRI hanya menargetkan tumbuh tujuh persen sampai delapan persen pada 2021. Hal ini dikarenakan likuiditas BRI masih longgar tercermin dari loan to deposit (LDR) BRI kisaran 83 persen.

“Kita optimistis karena semua syarat tumbuh terpenuhi. Pertama likuiditas kita melimpah 83 persen. Kedua, pertumbuhan kredit harus ditopang kecukupan kapital, karena setelah rights issue Rp 96 triliun pada tahun lalu,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement