Rabu 19 Jan 2022 23:02 WIB

Hilangnya Benda Museum La Pawowi Bone, Dicuri atau Diamankan Ahli Waris?

Polisi masih mendalami kasus dugaan hilangnya benda pusaka bersejarah Kerajaan Bone.

Anggota kepolisian Polres Bone melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pasca hilangnya benda pusaka di Museum Kerajaan Bone Lapawawoi, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, senin (17/1/2022). Sejumlah benda pusaka peninggalan Kerajaan Bone yang telah bersertifikat nasional seperti rambu raja Bone, bosara, stempel kerajaan dan koin kuno tersebut hilang serta sejumlah pintu museum rusak.
Foto: ANTARA/Abdul Muhaimin
Anggota kepolisian Polres Bone melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pasca hilangnya benda pusaka di Museum Kerajaan Bone Lapawawoi, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, senin (17/1/2022). Sejumlah benda pusaka peninggalan Kerajaan Bone yang telah bersertifikat nasional seperti rambu raja Bone, bosara, stempel kerajaan dan koin kuno tersebut hilang serta sejumlah pintu museum rusak.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR – Pihak kepolisian masih melakukan pendalaman atas kasus dugaan hilangnya benda-benda pusaka bersejarah Kerajaan Bone di Museum La Pawowi, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Polisi mendalami kemungkinan benda-benda itu diamankan oleh ahli waris. 

"Ini masih rancu, apakah dia (terduga) mencuri atau apakah ia mengamankan barang milik orang tuanya," tutur Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Komang Suartana di Makassar, Rabu (19/1/2022).

Baca Juga

Perwira menengah Polri ini menuturkan, dari penyelidikan Satuan Reskrim masih ada pengembangan apakah benar-benar pencurian atau tidak. Karena, sampai saat ini tim kepolisian di lapangan masih menyelidiki dan mengumpulkan keterangan saksi dan bukti-buktinya.

"Nanti kalau sudah lengkap, baru kita rilis. Ini masih dikembangkan. Kita juga masih akan tanyakan sejauh mana proses hukum di wilayah Polres Bone," tutur Kombes Komang.

Ahli waris benda pusaka tersebut, Andi Baso Bone, mengatakan, ia tidak mencuri seperti yang dilaporkan pihak Dinas Kebudayaan Kabupaten Bone pada 15 Januari 2022 di Polres setempat. Andi Baso menjelaskan, benda-benda itu milik ayahnya untuk diambil kembali setelah mendapat surat pemberitahuan pada 10 Januari 2022.

Surat itu terkait pengosongan rumahnya dekat museum dari Pemerintah Kabupaten Bone agar segera pindah dengan batas waktu paling lambat 24 Januari 2022. "Itu barang koleksi orang tua saya, diminta disimpan di museum itu. Hampir semua kalangan pejabat di sini tahu latar belakang dari mana asal benda ini," kata dia.

Hadirnya benda-benda pusaka setelah ayahnya diminta tinggal di rumah itu, kini menjadi museum. Sebab, rumah yang di tinggali di Jalan Sungai Kapuas Bone terdampak musibah, atapnya roboh. 

Pemda setempat pun meminta agar koleksi yang dimiliki ayahnya sebagai pemangku adat Kerajaan Bone kala itu ditaruh di museum agar tidak terbengkalai. Bersama keluarganya, ia pindah ke sana dan ditempati sejak tahun 1978. 

Namun belakangan dengan alasan penertiban aset daerah oleh Pemda, ia pun diminta pindah ke tempat lain. Kendati demikian, ia tetap kooperatif terhadap pemanggilan maupun pemeriksaan darikepolisian.

Baca juga: Ramai-Ramai Menyayangkan Arteria Dahlan yang Singgung Bahasa Sunda 

Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bone Andi Ansar Amal saat dihubungi wartawan menyebut, barang-barang pusaka yang hilang itu 95 persen. Kejadian diperkirakan pada Sabtu (15/1).

Andi memperkirakan, kejadian pencurian tersebut pada malam hari. Sebab, banyak barang pusaka yang hilang tidak ternilai harganya dibawa kabur pencuri. 

"Termasuk ada duplikat rambutnya Raja Bone, Arung Palakka, stempel kerajaan, uang kuno, kemudian beberapa benda tajam (pusaka) lainnya," tutur Andi Ansar.

Bahkan, uang kuno berbagai macam jenis yang tersimpan rapi ikut hilang diangkut bersama lemarinya. Barang yang tersisa, kata dia, diperkirakan yang ditinggal hanya 5 persen.

"Kami tidak bisa menaksir berapa kerugian, yang jelas hanya bisa dikatakan kerugian tidak bisa ditaksir dengan dinilai uang karena itu merupakan benda sejarah," paparnya.

Baca juga: In Picture: Desa Wisata Sejahtera Bone Bolango 

Kejadian tersebut baru diketahui saat pegawai museum masuk kantor dan tersadar sejumlah barak atau tempat penyimpanan barang pusaka sudah kosong tak bersisa. Pintu kepala bagian depan dan belakang museum juga dirusak, serta dicungkil menggunakan alat.

Ia baru dihubungi staf usai kejadian lalu turun ke lokasi, selanjutnya mengambil tindakan melaporkan kejadian pencurian tersebut kepada Polres Bone." Tim dari Polres cepat datang ke kantor museum dan kemudian dikirimkan tim Inafis untuk memeriksa tempat kejadian perkara. Kita tinggal tunggu saja hasilnya, kami serahkan ke polisi bagaimana bisa membuat suatu kesimpulan," kata Andi Ansar.

Saat ditanyakan apakah ada orang yang dicurigai mencuri barang pusaka tersebut, kata dia, ada. Diduga orang yang pernah tinggal di belakang museum setempat mengeksekusi barang pusaka itu.

"Di sana tidak ada satpam. Dulu memang, sejak puluhan tahun ada orang tinggal di belakang. Tapi, satu minggu sebelum kejadian mereka tinggalkan. Kami panggil bersangkutan supaya mengosongkan lokasi waktu itu, karena penertiban aset," bebernya.

Ia menduga, orang yang pernah tinggal di belakang museum, setelah dipindahkan diduga pelakunya. Bahkan, ada saksi mata juga melihat langsung, sehingga polisi akan mudah mencari pelaku atas keterangan dari para saksi usai kejadian.

Baca juga: Dont Worry, Upin Ipin tidak Meninggal di Sulawesi 

photo
Suasana Museum Kerajaan Bone Lapawawoi di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, senin (17/1/2022). Sejumlah benda pusaka peninggalan Kerajaan Bone yang telah bersertifikat nasional seperti rambu raja Bone, bosara, stempel kerajaan dan koin kuno tersebut hilang serta sejumlah pintu museum rusak. - (ANTARA/Kasdar)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement