Rabu 19 Jan 2022 12:59 WIB

Tentang Cinta kepada Timnas, Tagar #HarunaOut, dan Rasa Percaya Tinggi untuk Shin Tae-yong

Akmal kecewa lantaran seorang anggota Exco PSSI menyebut judi tidak perlu diperangi.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong.
Foto: EPA/JEON HEON-KYUN
Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sensasi belum juga--atau mungkin tidak akan pernah--luntur dari sepak bola Indonesia. Meski sudah bersusah-payah bertarung di Piala AFF 2020 tempo hari, skuad Garuda tetap menjadi sasaran komentar miring dari segelintir pihak. 

Komentar anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Haruna Soemitro belakangan mencuri perhatian. Dalam pernyataan yang dilontarkan di kanal video JPNN, mantan petinggi Madura United itu menyebut pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong tidak bisa dikatakan sukses. 

Baca Juga

Menurut Haruna, kesuksesan pelatih dalam sepak bola diukur dari gelar yang diraih selama menangani tim. Jika hanya menduduki peringkat runner-up, kata dia, hal itu tidak cukup disebut sebagai keberhasilan. 

Pernyataan yang tak kalah kontroversial juga meluncur mulus dari lisan Haruna yang menyebut judi adalah bagian dari dinamika sepakbola Indonesia. Tak ayal, petikan-petikan video pernyataan Haruna beredar luas di jagad maya dan menjadi perbincangan warganet. 

Reaksi yang memojokkan Haruna bermunculan hingga menyeruak tagar #HarunaOut agar yang bersangkutan menanggalkan jabatannya sebagai Exco PSSI. Tidak hanya di media sosial, poster-poster dan spanduk bernada protes kepada Haruna dan dukungan untuk Shin Tae-yong ditempel di jembatan penyebarangan dan tepian jalan.

Menanggapi hal ini, Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali mengisyaratkan dirinya tidak heran Haruna melontarkan pernyataan kontroversial. Sebab sejak 2004 lalu, Haruna beberapa kali memberi komentar yang memunculkan polemik. Namun saat itu, tidak ada yang mempedulikan perkataannya. 

Sedangkan saat ramai-ramai soal Haruna saat ini, Akmal berpendapat bahwa ada dua hal yang mendasarinya. Pertama, Shin Tae-yong merupakan pelatih yang sedang dicintai oleh masyarakat menyusul penampilan anak asuhnya di Piala AFF 2020. Tetapi karena timnas Indonesia tumbang di partai puncak, muncul narasi bahwa pelatih asal Korea Selatan itu bakal dipecat karena dianggap gagal. 

"Kedua, karena banyak pernyataan Haruna yang tidak berdasarkan data dan fakta, serta disampaikan di momen yang tidak tepat," katanya saat dihubungi republika.co.id, Rabu (19/1/2022). 

Menurut Akmal, kemungkinan Shin Tae-yong dipecat PSSI sangat kecil lantaran kompensasi yang tinggi. Sebab di klausul kontrak, PSSI harus tetap membayar upah Shin Tae-yong sebesar Rp 1,4 miliar per bulan sampai kontraknya berakhir. 

Ia menyampaikan, poin yang mesti diperhatikan dari pernyataan Haruna adalah tentang judi bola. Akmal kecewa lantaran seorang anggota Exco PSSI menyebut judi tidak perlu diperangi oleh PSSI. 

"Karena itu, Komite Etik PSSI harus memanggil dan meminta keterangan HS soal match fixing dan judi yang bisa merusak moral sepak bola kita. Komite Etik bisa memberhentikan Haruna kalau menemukan fakta kketerlibatan seperti Sepp Blatter dan Mohammad Bin Hammam yang dipecat Komite Etik FIFA," ujar dia. 

"Hanya ada tiga hal yang bisa membuat HS lepas dari jabatannya, yaitu meninggal dunia, terlibat pidana, dan mengundurkan diri. Jadi demo berjilid-jilid tidak akan mencopot dirinya sebagai Exco PSSI karena terpilih melalui kongres," ucapnya melanjutkan. 

Intrik yang terjadi di dalam tubuh sepakbola nasional pun mendapat perhatian dari Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan. Mantan Kapolda Metro Jaya itu menyampaikan bahwa siapapun boleh mengutarakan pendapatnya.

"Ini zaman demokrasi, orang boleh berpendapat dan lain sebagainya," kata Iwan Bule, sapaan akrabnya. 

Iwan berpendapat bahwa gejolak yang terjadi di media sosial adalah hal wajar dalam kehidupan sehari-hari masa kini. Ia pun memastikan Shin Tae-yong akan tetap menangani timnas Indonesia hingga kontraknya rampung pada 2023 mendatang. 

"Mungkin warganet atau publik berpikir Shin Tae-yong akan diganti, itu yang saya tangkap. Tentu tidak demikian koridornya. Shin Tae-yong akan berada di posisinya hingga kontrak habis. Kalau ternyata performa timnas makin bagus, tentu kontrak itu akan diperpanjang," ujar Iwan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement