Rabu 19 Jan 2022 08:59 WIB

RSA UGM Siap Aktifkan Ruang Isolasi Bila Omicron Melonjak

RSA UGM sudah memiliki pengalaman sebagai RS rujukan Covid-19

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM. Direktur Medik dan Pelayanan Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, dr Ade Febrina mengatakan, mereka siap mengaktifkan layanan rumah sakit khusus Covid-19. Terutama, bila nanti terjadi lonjakan kasus Omicron di DIY dan sekitarnya.
Foto: UGM
Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM. Direktur Medik dan Pelayanan Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, dr Ade Febrina mengatakan, mereka siap mengaktifkan layanan rumah sakit khusus Covid-19. Terutama, bila nanti terjadi lonjakan kasus Omicron di DIY dan sekitarnya.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Direktur Medik dan Pelayanan Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, dr Ade Febrina mengatakan, mereka siap mengaktifkan layanan rumah sakit khusus Covid-19. Terutama, bila nanti terjadi lonjakan kasus Omicron di DIY dan sekitarnya.

Apalagi, sebelumnya RSA UGM sudah memiliki pengalaman sebagai RS rujukan Covid-19 di DIY. Sehingga, sudah mempunyai alur yang bisa segera diaktifkan kembali bila memang terjadi lonjakan kasus varian Omicron maupun varian lainnya.

Secara fasilitas sarana maupun prasarana, sudah terdapat 245 tempat tidur dengan tekanan negatif yang ada di RSA UGM. Yang mana, lanjut Ade, bisa segera diubah fungsinya menjadi ruang ranap infeksi untuk ranap reguler dan intensive care.

RSA UGM memiliki 467 tempat tidur dan Lab Diagnostik Covid-19 24 jam. Baik untuk pemeriksaan Antigen dan RT-PCR penanganan pasien yang terindikasi Covid-19. Ada bangunan gedung khusus perawatan COVID di RSA terpisah dengan layanan reguler.

Baca juga : Hal-Hal Ini Bisa Mencegah Anda Terinfeksi Omicron

Dari mulai pendaftaran, kasir, apotek, poliklinik, rawat inap hingga Intensive Care Unit (ICU) sengaja dikhususkan menangani pasien Covid-19. Semua petugas memakai Alat Pelindung Diri (APD) level tiga sesuai standar yang ditetapkan WHO.

"Karenanya, RSA UGM siap menghadapi Covid-19 dengan aktivasi sistem tersebut," kata Ade, Selasa (19/1/2022).

Bagi masyarakat yang menderita sakit Covid-19, kata Ade, untuk tidak sungkan berobat ke RSA UGM. Tidak perlu khawatir tentang pembiayaan karena pemerintah menjamin mereka yang sakit Covid-19 dengan penjaminan dari Kementrian Kesehatan.

Baik yang melakukan pemeriksaan di fasilitas kesehatan rawat jalan maupun rawat inap. Sedangkan, pasien yang isolasi mandiri yang telah melakukan pemeriksaan di RSA UGM akan dibantu monitoring kesehatan lewat sistem monitor isolasi mandiri.

"Lewat sistem ini pasien akan tahu apakah kondisinya membaik atau memburuk, kapan harus periksa ke rumah sakit kembali," ujar Ade. 

Baca juga : Aeon Mall Mulai Tahap Bangun Mal Ke-5 di Indonesia, di Sini Lokasinya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement