Selasa 18 Jan 2022 16:00 WIB

Pakistan Minta Warga Waspada Pemesanan Haji Palsu

Pakistan Minta Warga Waspada Pemesanan Haji Palsu

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Pakistan Minta Warga Waspada Pemesanan Haji Palsu. Foto: Bendera Pakistan.
Foto: EPA
Pakistan Minta Warga Waspada Pemesanan Haji Palsu. Foto: Bendera Pakistan.

IHRAM.CO.ID,ISLAMABAD -- Kementerian Agama Pakistan mengeluarkan peringatan kepada masyarakatnya terkait pemesanan kuota haji palsu. Sampai saat ini, pemerintah disebut belum mengumumkan kebijakan terkait haji ataupun mengizinkan dibukanya pemesanan.

"Masyarakat yang ingin pergi melakukan haji harus menunggu pengumuman pemerintah dan tidak boleh memberikan uang kepada siapa pun atas nama pemesanan haji," kata otoritas dalam sebuah pernyataan, dikutip di Samaa, Selasa (18/1).

Baca Juga

Asisten Khusus PM untuk Kerukunan Antar Agama, Allama Tahir Ashrafi, menyebut Pemerintah Arab Saudi akan mengumumkan kebijakan haji bulan depan. Pemerintah Pakistan akan mengumumkan kebijakannya setelah itu.

Haji 2022 disebut akan dimulai pada Kamis malam, 7 Juli. Ibadah tahunan tersebut akan berakhir pada Selasa malam, 12 Juli. Tetapi, masih ada kemungkinan tanggal ini mengalami perubahan.

"Sangat disayangkan orang-orang di seluruh dunia, termasuk Pakistan, ingin pergi ke Rumah Allah dan melakukan haji, tetapi beberapa orang yang tidak bermoral menggunakan agama untuk menipu mereka," ujar Ashrafi.

Lebih lanjut, ia mengatakan Badan Investigasi Federal (FIA) akan segera mengambil tindakan terhadap penipuan yang ada.

Saat ini, seluruh dunia tengah mengkhawatirkan gelombang baru virus corona, sehingga masih belum jelas kebijakan apa yang akan diambil pemerintah Saudi terkait ibadah haji.

Ibadah haji selama dua tahun terakhir hanya diperbolehkan bagi penduduk Arab Saudi. Pada 2020, lebih dari 1.000 orang diizinkan untuk melakukan haji, sementara pada 2021, lebih dari 60.000 peziarah mendapatkan izin. 

Sumber:

https://www.samaa.tv/news/2022/01/beware-of-fake-hajj-bookings-govt/

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement