Selasa 18 Jan 2022 10:37 WIB

Ridwan Kamil Minta Bank Bjb Jadi Solusi Atasi Pinjol Ilegal 

Kang Emil berharap ekonomi digital dari Bank Bjb bisa mengikis pinjol ilegal

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menara bank bjb. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta bank bjb mengimplementasikan pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 dengan kekuatan transformasi digital. Agar, warga tak terjerat praktik pinjaman online ilegal.
Foto: Istimewa
Menara bank bjb. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta bank bjb mengimplementasikan pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 dengan kekuatan transformasi digital. Agar, warga tak terjerat praktik pinjaman online ilegal.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta bank bjb mengimplementasikan pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 dengan kekuatan transformasi digital. Agar, warga tak terjerat praktik pinjaman online ilegal. 

Menurut Ridwan Kamil, hal itu akan terwujud apabila bank bjb bisa menghadirkan solusi bagi masyarakat Jabar dalam meningkatkan pendapatan ekonomi. Khususnya, sektor ekonomi digital dengan target mengikis pinjaman online ilegal yang tengah merajalela. 

"Ada tugas-tugas pembangunan, salah satunya mengentaskan kemiskinan dengan melawan pinjaman online ilegal atau pun rentenir. Bank bjb bisa berperan di sini, seperti dengan adanya kantor cabang di Bali," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, dalam siaran persnya Senin malam (17/1).

Emil sendiri, akan meresmikan Program Kredit Mesra (Masyarakat Ekonomi Sejahtera) untuk usaha mikro berbasis rumah ibadah di wilayah Bali, Selasa (18/1) ini. Emil berharap bjb bisa memberikan dampak positif tak hanya untuk warga Jabar, melainkan juga menyeluruh ke berbagai provinsi di Indonesia. 

"Di Bali akan diluncurkan Kredit Mesra untuk usaha mikro berbasis rumah ibadah," katanya.

Emil pun menekankan pesan penting dari Jokowi, yakni terkait tiga kunci perekonomian di Indonesia di antaranya hilirasi industri, ekonomi hijau, dan ekonomi digital. 

"Pak Jokowi tadi dalam pernyataannya menyampaikan tiga kunci perekonomian Indonesia ke depan, yakni hilirisasi industri, ekonomi hijau dan ekonomi digital. Tiga hal itu kalau digabung dan kompak, ekonomi Indonesia akan luar biasa," katanya. 

Apalagi, kata dia, sebanyak 1.500 usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Bali akan dilibatkan dalam produksi barang untuk Konferensi Tingkat Tinggi The Group of Twenty (KTT G-20) tahun ini. 

"Sekarang saja G-20 yang akan digelar di Bali kita ranking 16. Tiga rumus ini kalau dipakai, kita bisa rangking 10. Dalam 10 tahun ke depan bjb harus ikut dalam narasi itu. Kredit yang sebelumnya di zona biasa perlu digeser ke zona-zona kunci itu," kata Emil. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement