Senin 17 Jan 2022 20:08 WIB

Gapki Kalbar Optimistis Harga Sawit Tetap Bagus

Gapki berharap semua pihak dapat menghalau kampanye negatif sawit Indonesia.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Buruh kerja memanen sawit di perkebunan (ilustrasi). Gapki Kalbar berharap harga sawit tetap bagus tahun ini.
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Buruh kerja memanen sawit di perkebunan (ilustrasi). Gapki Kalbar berharap harga sawit tetap bagus tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kalimantan Barat (Kalbar) optimistis pada 2022 prospek harga sawit tetap stabil positif seperti tahun sebelumnya.

Ketua Gapki Kalbar Purwanti Munawir menyampaikan, jika mencermati kebijakan pemerintah terkait dengan Program Biodiesel (B30) dan strategi pembatasan ekspor CPO akan berpengaruh positif terhadap harga CPO di pasar global. Setidaknya harga yang diperoleh pada 2021 dapat dipertahankan.

Baca Juga

Tren harga bergerak positif sepanjang 2021 dengan rata-rata harga CPO mencapai Rp 10.117,6/ kg , PKO Rp  6.523,4/kg, dan TBS rata-rata Rp 2.266,6/kg. "Kami optimis 2022 ini harga positif," ujar Purwanti di Pontianak, Kalbar, Senin (17/1/2022).

Ia menjelaskan, meski harga tetap membaik, pengelolaan sisi penerimaan petani harus mendapat perhatian yang baik. Terutama dalam mengantisipasi kenaikan beberapa komponen sarana produksi seperti pupuk.

Kemudian tak kalah pentingnya adalah bagaimana semua pihak yang berkepentingan atas peluang kenaikan produksi dan harga pada 2022 secara bersama dapat mengawal investasi di perkebunan kelapa sawit ini tetap kondusif. Selain itu, semua pihak juga diharapkan mampu menangkal gerakan kampanye negatif melalui isu lingkungan maupun tenaga kerja.

Ia menyebutkan, sebagai salah satu komoditas ekspor yang berperan strategis bagi perekonomian nasional maupun daerah, luas perkebunan kelapa sawit di Kalbar saat ini telah mencapai 1,9 juta hektare dengan produksi sepanjang 2021 mencapai 4,9 juta ton. "Mencermati sifat iklim sepanjang 2021 ditandai dengan curah hujan yang cukup dalam proses pembungaan dan tidak terjadinya kekeringan ekstrem, maka apabila diikuti dengan tata kelola sawit sesuai standar teknis (pemupukan, pengendalian gulma, penanganan panen dan pasca panen), tingkat produksi maupun produktivitas sawit tahun 2022 optimis dapat tumbuh di kisaran angka 2,9 persen dibandingkan dengan produksi tahun lalu," kata Purwanti.

Bentuk komitmen Gapki Kalbar dalam mewujudkan perkebunan sawit berkelanjutan dengan terus mendorong anggota untuk mengikuti program ISPO/ RSPO. "Sampai akhir 2021 tercatat dari 76 perusahaan anggota Gapki Kalbar, 30 perusahaan telah memiliki sertifikat ISPO, sedangkan 46 perusahaan anggota dalam proses penilaian oleh Lembaga sertifikasi ISPO yang ditunjuk," kata dia.

Terkait harga sawit, mengawali 2022 berdasarkan data Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar untuk Periode Januari 2022 tercatat untuk harga TBS tertinggi Rp 3.022,98/kg, PKO Rp 10.698,71/kg, dan CPO Rp 12.826,41/kg.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement