Senin 17 Jan 2022 18:52 WIB

Sekolah di Yogya Gelar PTM 100 Persen dengan Prokes Ketat

Pihak sekolah juga sudah mengadakan vaksinasi massal untuk seluruh siswa.

Rep: My40/My41/ Red: Fernan Rahadi
Siswa mengikuti pembelajaran tatap muka di Yogyakarta (ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Siswa mengikuti pembelajaran tatap muka di Yogyakarta (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menindaklanjuti Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri, sejumlah sekolah di Kota Yogyakarta saat ini mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen. Salah satunya yaitu SMA Negeri (SMAN) 6 Yogyakarta yang sudah melaksanakan PTM 100 persen sejak 10 Januari 2022 lalu. 

Wakil Kepala Urusan Humas SMAN 6 Yogyakarta, Andriyani Tri Wulandari, mengatakan PTM 100 persen sudah dilaksanakan sejak pekan kedua semester genap. Para siswa pun diimbau untuk menaati protokol kesehatan secara ketat dengan menggunakan masker, mencuci tangan sebelum masuk kelas, dan mengecek suhu menggunakan thermo gun yang sudah tersedia di setiap kelas. 

Sebelumnya, pihak sekolah juga sudah mengadakan vaksinasi massal untuk seluruh siswa. "Pekan pertama masuk sekolah, yaitu 3-7 Januari, kita asumsikan untuk karantina mandiri, siapa tahu ada yang dari luar kota, kemudian tanggal 10 (Januari) kita sudah mulai PTM 100 persen," kata Andriyani kepada Republika, Senin (17/1/2022).

Kendati demikian, terdapat beberapa perbedaan antara PTM di tengah Covid-19 dengan PTM saat kondisi normal. Andriyani mengatakan bahwa proses kegiatan belajar-mengajar (KBM) saat ini berlangsung maksimal enam jam. Jika saat kondisi normal siswa pulang pukul 15.30 sore, maka saat ini hanya sampai 12.30 siang. Tempat duduk siswa pun saat ini diatur sesuai dengan presensinya agar memudahkan pelacakan (tracing) jika terjadi suatu hal yang tidak diharapkan.

"Selain itu, siswa juga diimbau untuk membawa bekal makanan sendiri dari rumah dan hanya diperbolehkan istirahat di kelas. Selama pandemi, kantin sekolah belum boleh buka," ungkap Andriyani.

Berkaitan dengan diselenggarakannya PTM 100 persen ini, para siswa mengaku menyambut dengan senang. Mereka akhirnya dapat bertatap muka langsung setelah sebelumnya hanya menatap layar gawai dan melaksanakan PTM secara terbatas.

"Sebelum semester 2 ini, di akhir semester satu kemarin sempat tatap muka juga, tapi terbatas, pakai shift," kata Arin, siswa kelas 10 SMAN 6 Yogyakarta.

Sementara itu, SMPN 8 Yogyakarta masih melaksanakan PTM terbatas. Kelas 7 dan kelas 8 masuk secara bergantian. Sedangkan kelas 9 sudah masuk setiap hari dikarenakan sudah harus pendalaman materi.

"Lebih nyaman sekolah offline sih, karena materi yang disampaikan oleh guru jadi lebih mudah diterima," ucap Marvel, siswa kelas 9 SMPN 8 Yogyakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement