Senin 17 Jan 2022 09:11 WIB

Kabupaten Garut Berpotensi Jadi Sentra Kulit Produk Fashion

Industri kulit di Garut dinilai dapat dikembangkan lebih lanjut untuk sentra kulit

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nur Aini
Suasana pabrik pengolahan kulit di Kabupaten Garut, Kamis (5/11).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Suasana pabrik pengolahan kulit di Kabupaten Garut, Kamis (5/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mengatakan, Kabupaten Garut memiliki potensi luar biasa menjadi sentra kulit bagi produk fesyen. Sebagai industri kulit yang sudah berdiri sejak 1925, Kabupaten Garut dapat dikembangkan lebih lanjut dijadikan sentra kulit yang besar. 

"Ini langkah pertama agar bisa kembangkan potensi di Garut. Pengrajin kulit di Garut harus kita kembangkan, talenta pelaku UMKM di sini bisa jadi luar biasa," ujar Deputi Bidang Kewirausahaan, Kemenkop UKM Siti Azizah dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Garut, Ahad (16/1/2022). 

Baca Juga

Bukan hanya kulit, Siti menambahkan Kabupaten Garut juga memiliki potensi besar dalam pengembangan produk akar wangi, kriya, dan wisata geopark. Dalam kesempatan itu, ia juga mengapresiasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kabupaten Garut yang dilakukan oleh Bank BJB sebesar Rp 500 juta untuk sektor usaha peternakan sapi pedaging, Bank BNI Rp 400 juta bagi industri pengolahan kopi, Bank Mandiri Rp 200 juta untuk industri kerajinan kulit, dan Bank BRI Rp 50 juta guna dagang daging domba dan hewan ternak. 

"Semoga kita bisa melangkah lebih maju. Terutama mengembangkan Kabupaten Garut dengan potensi kulit, kriya, geopark dan lainnya," tutur dia.

Dalam kesempatan sama, Ketua Umum Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Poppy Dharsono mengatakan, dengan potensi sentra kulit itu, Kabupaten Garut dapat membuat produk yang memiliki daya jual tinggi layaknya produk Hermes yang mendunia. Demi merealisasikan hal itu, Poppy bahkan membawa pengusaha garmen yang berasal dari Australia yakni David Cohen supaya ikut mengembangkan sentra kulit di Kabupaten Garut. 

"Saya membawa pengusaha garmen yang telah membuka industri di Bandung yakni David Cohen asal Australia untuk memberikan mesin bagi pembuatan sentra kulit ini. Itu karena beliau juga mengirimkan produknya untuk British Army dan juga sekolah di Australia," ujar Poppy. 

Dia mengaku memiliki beberapa kenalan di Italia yang bersedia mempromosikan produk UMKM khususnya fashion di sana. Ia berharap, Kemenkop dapat melakukan kerja sama dengan industri garmen Italia dalam mengembangkan sentra kulit di Garut. 

"Semoga ke depan sentra Garut ini bisa jadi Firenze-nya (kota di Italia) Indonesia. Saya melihat Garut punya potensi besar sebagai sentra kulit untuk industri fashion. Saya ingin mengundang duta besar untuk datang ke Garut karena ada banyak potensi baik itu dari segi produk UMKM dan juga wisata," tutur dia.

Baca: Pemerintah Perketat Mobilisasi Keluar Masuk Jakarta Cegah Penyebaran Omikron

Sementara, Bupati Garut Rudy Gunawan menegaskan, lewat dukungan dari Kemenkop dan Poppy Dharsono, produk fashion berbahan kulit di Kabupaten Garut dapat memiliki nilai jual tinggi. "Dengan adanya dukungan kita bisa membuat produk UMKM yang tadinya harga Rp 2 ribu menjadi Rp 2 juta," ujarnya.

Baca: Pemberian Booster: Vaksin Mana yang Paling Tepat?

Baca: Polisi Sisir Pelanggar Prokes Covid-19 di Objek Wisata Sukabumi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement