Senin 17 Jan 2022 06:56 WIB

Temukan Kasus Covid-19 Omicron, Pemkab Malang tak Mau Lockdown

Pemkab Malang lebih memilih kebijakan PPKM Mikro tingkat RT hadapi Covid-19 omicron.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Nur Aini
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang tidak menerapkan kebijakan lockdown setelah warganya dilaporkan terpapar Covid-19 omicron. Kabupaten Malang lebih memilih melaksanakan kebijakan PPKM Mikro di tingkat RT.

Bupati Malang, M Sanusi mengatakan, kebijakan PPKM Mikro di tingkat RT merupakan salah satu cara antisipasi penyebaran Covid-19 varian omicron. Langkah itu dinilai perlu dilakukan mengingat terdapat satu warga yang terpapar Covid-19 jenis baru. Pasien tercatat sebagai warga Desa Banjararum, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

Baca Juga

Bupati Malang juga menambahkan, pasien konfirmasi Covid-19 varian omicron sudah ditangani sesuai dengan protokol penanganan kesehatan yang berlaku. “Dan dari tiga orang yang terkonfirmasi positif, jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 varian omicron di Kabupaten Malang saat ini berjumlah satu sementara yang dua Covid-19 biasa dan hasil itu telah keluar dari laboratorium Unair," kata Sanusi saat menghadiri rapat terbatas bersama Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa di Kabupaten Malang, Ahad (16/1/2022).

Sanusi memastikan akan terus memantau secara ketat perkembangan kasus Covid-19. Hal itu terutama untuk mengantisipasi lonjakan kasus varian omicron. Saat ini varian tersebut telah terdeteksi di sekitar 90 negara termasuk Indonesia dan khususnya di Kabupaten Malang sendiri. 

 

Sementara itu, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, warga yang terkonfirmasi Covid-19 varian Omicron saat ini telah dilakukan isolasi di Safe House Kepanjen. Selain itu, 20 orang yang melakukan kontak erat juga telah dilakukan tracing dan testing. 

Menurut Khofifah, ada beberapa langkah antisipasi yang ditekankan untuk mengantisipasi Covid-19 omicron. Salah satunya dengan tetap menyiagakan berbagai fasilitas isolasi terpadu yang ada di seluruh wilayah Jawa Timur, termasuk menyiapkan tenaga kesehatan dan peralatan perawatan pasien Covid-19. 

"Ini kewaspadaan dengan berbagai perencanaan strategis. Satu bahwa isoter tetap harus dihidupkan dengan tenaga kesehatan semua disiagakan," ucapnya.

Baca: Pemberian Booster: Vaksin Mana yang Paling Tepat?

Baca: Polisi Sisir Pelanggar Prokes Covid-19 di Objek Wisata Sukabumi

 

Menyikapi temuan kasus omicron, Khofifah meminta warga tidak panik. Meskipun demikian, warga tetap harus disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Dia memastikan pemerintah akan melakukan langkah penanganan secara maksimal. 

Baca: Pemerintah Perketat Mobilisasi Keluar Masuk Jakarta Cegah Penyebaran Omikron

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement