Ahad 16 Jan 2022 12:56 WIB

Korea Utara Uji Coba Tembakkan Rudal dari Kereta Api

Korea Utara menembakkan dua rudal ke laut

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Kim Jong Un Intensifkan Uji Coba Rudal Korut
Foto: Associated Press
Kim Jong Un Intensifkan Uji Coba Rudal Korut

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara menguji peluncuran rudal balistik dari kereta api. Laporan media pemerintah Korea Utara KCNA itu muncul sehari setelah militer Korea Selatan mengatakan pihaknya mendeteksi negara tetangga menembakkan dua rudal ke laut dalam peluncuran senjata ketiga dalam bulan ini.

Laporan KCNA menyatakan, latihan pada Jumat (14/1/2022) itu bertujuan untuk memeriksa kesiapsiagaan resimen rudal yang dibawa dengan rel oleh tentaranya. Pasukan dengan cepat bergerak ke lokasi peluncuran setelah menerima perintah uji coba rudal dalam waktu singkat dan menembakkan dua rudal taktis yang dipandu yang secara akurat mengenai sasaran laut.

Baca Juga

Surat kabar Rodong Sinmun dari Korea Utara menerbitkan foto-foto yang tampak seperti dua rudal berbeda yang menjulang di atas dari gerbong-gerbong yang ditelan asap.

Rudal yang ditembakkan dari gerbong tampaknya merupakan senjata jarak pendek berbahan bakar padat. Pertama kali diuji pada 2019, rudal tersebut dirancang untuk dapat bermanuver dan terbang di ketinggian rendah, yang berpotensi meningkatkan peluang mereka untuk menghindari dan mengalahkan sistem rudal.

Korea Utara pertama kali meluncurkan rudal itu dari kereta pada September tahun lalu sebagai bagian dari upayanya untuk mendiversifikasi opsi peluncurannya. Menembakkan rudal dari kereta api dapat menambah mobilitas, tetapi beberapa ahli mengatakan jaringan rel sederhana Korea Utara yang melintasi wilayahnya yang relatif kecil akan dengan cepat dihancurkan oleh musuh selama krisis.

Peluncuran itu dilakukan beberapa jam setelah Kementerian Luar Negeri Pyongyang mengeluarkan pernyataan yang mengecam Amerika Serikat (AS). Washington sebelumnya memberlakukan sanksi baru atas uji coba Pyongyang sebelumnya. Korea Utara pun memperingatkan tindakan yang lebih kuat dan lebih eksplisit jika AS mempertahankan sikap konfrontatif.

KCNA mempublikasikan pernyataan yang dikaitkan dengan juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara yang tidak disebutkan namanya. Dia  bersikeras bahwa sanksi baru tersebut menggarisbawahi niat AS yang bermusuhan dengan tujuan untuk mengisolasi dan mencekik Korea Utara. Juru bicara itu memperingatkan reaksi yang lebih keras jika Washington melanjutkan sikap konfrontatifnya.

Baca:  Filipina Membeli Sistem Pertahanan Maritim dari India

Korea Utara dalam beberapa bulan terakhir telah meningkatkan uji coba rudal baru. Beberapa ahli mengatakan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un akan kembali ke teknik yang terbukti benar untuk menekan AS dan tetangganya dengan peluncuran rudal dan ancaman sebelum menawarkan negosiasi.

Baca: Beli NFT Lukisan Ridwan Kamil Seharga 45,9 Juta, Lanang Cikal: Sambil Belajar

Baca: Vitamin D Bantu Lindungi Tubuh dari Infeksi Pernapasan? Ini Catatan Studi

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement