Jumat 14 Jan 2022 14:52 WIB

BPBD Lebak Minta Warga Waspada Banjir dan Longsor

Warga Rangkasbitung mulai mengamankan perabotan guna menghindari dampak banjir.

Warga mengungsi dari banjir di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Rabu (12/1/2022). Hingga Rabu (12/1/2022) malam hari, hujan masih mengguyur daerah tersebut sehingga warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman akibat debit air terus meninggi.
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Warga mengungsi dari banjir di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Rabu (12/1/2022). Hingga Rabu (12/1/2022) malam hari, hujan masih mengguyur daerah tersebut sehingga warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman akibat debit air terus meninggi.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana banjir dan tanah longsor. Sebab, ada potensi hujan lebat disertai angin kencang pada sore hingga malam hari ini.

"Kami berharap masyarakat tetap waspada dan siaga menghadapi cuaca buruk itu," kata Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Febby Rizky Pratama di Lebak, Jumat (14/1/2022).

Baca Juga

Peringatan kewaspadaan bencana banjir dan longsor itu sehubungan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa hujan lebat disertai angin kencang berlangsung sejak tanggal 1 sampai 15 Januari 2022. Bahkan, pada Rabu (12/1/2022) malam, ratusan rumah di Rangkasbitung dan sekitarnya terendam banjir dan satu rumah warga roboh.

"Kami minta warga yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor meningkatkan kewaspadaan untuk mengurangi risiko kebencanaan," katanya.

Menurut dia, BPBD Lebak kini memfokuskan untuk penyelamatan dan pertolongan jika terjadi bencana alam, sehingga telah dipastikan peralatan evakuasi dalam kondisi baik. Selain itu, ketersediaan logistik untuk membantu warga korban bencana alam agar mereka terpenuhi kebutuhan pangan dan obat-obatan.

Petugas dan relawan tangguh siap siaga untuk menghadapi bencana banjir dan longsor agar tidak menimbulkan korban jiwa. "Kami siaga penuh selama 24 jam untuk menghadapi bencana alam itu," kata dia.

Sejumlah warga Rangkasbitung, Lebak menyatakan telah mengamankan perabotan rumah tangga ke lantai dua guna menghindari dampak banjir. Saat ini, curah hujan di daerah ini cenderung meningkat sehingga berpotensi bencana banjir akibat luapan sungai.

"Akibat banjir dua hari lalu, sejumlah perabotan ratusan tangga terendam banjir," kata Nana, warga Rangkasbitung.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement