Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Institut Daarul Quran

7 Sunnah yang Jarang Dilakukan Kaum Muslimin

Eduaksi | Thursday, 13 Jan 2022, 17:19 WIB

Sunnah adalah segala sesuatu yang diriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam baik perkataan, perbuatan, ataupun persetujuan. Sunnah juga merupakan amalan yang pelakunya mendapat pahala dan tidak ada dosa bagi yang meninggalkannya.

Bagi kita umat muslim mungkin menganggap cukup dengan melakukan amalan-amalan wajib. Amalan yang sunnah yang kadang saja dilakukan, jika sedang ada waktu. Padahal amalan sunnah memiliki keistimewaan untuk menyempurnakan amalan yang wajib.

Berikut amalan-amalan sunnah yang sering kita lupakan bahkan tinggalkan:

1. Mendahulukan Kaki Kanan Saat Memakai Sandal Dan Kaki Kiri Saat Melepasnya

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kalian memakai sandal maka dahulukanlah kaki kanan, dan jika melepaskannya, maka dahulukanlah kaki kiri. Jika memakainya maka hendaklah memakai keduanya atau tidak memakai keduanya sama sekali.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

2. Terkena Air Hujan

Dari Sahabat Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu, “Ketika kami sedang bersama Rasulullah, kami pun kehujanan. Maka Rasulullah menyingkap baju beliau hingga hujan pun mengenai (tubuh) beliau. Maka kami pun bertanya, “Mengapa engkau melakukan hal tersebut wahai Rasulullah?” Maka beliau pun menjawab, “Sesungguhnya hujan ini baru saja diciptakan oleh Rabnya (Allah) Ta’ala.” (H.R Muslim dan Abu Dawud)

3. Bersiwak

Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Siwak dapat membersihkan mulut dan sarana untuk mendapatkan ridha Allah.” (HR. Ahmad dan An-Nasa`i)

Bersiwak disunnahkan setiap saat, tetapi saat hendak berwudhu, shalat, membaca Al-Qur`an, saat bau mulut berubah akan lebih mendapatkan sunnahnya bersiwak.

4. Tidak Begadang dan Segera Tidur Setelah Shalat Isya’

Ibnu Baththol menjelaskan, “Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam tidak suka begadang setelah shalat ‘Isya karena beliau sangat ingin melaksanakan shalat malam dan khawatir jika sampai luput dari shalat shubuh berjama5. ’ah. Umar bin Al Khottob sampai-sampai pernah memukul orang yang begadang setelah shalat Isya, beliau mengatakan, “Apakah kalian sekarang begadang di awal malam, nanti di akhir malam tertidur lelap?” (Syarh Al Bukhari, Ibnu Baththol, 3/278, Asy Syamilah)

5. Berwudhu Sebelum Tidur Dan Tidur Dengan Posisi Miring Ke Kanan

Diriwayatkan dari Al-Barra’ bin Azib Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kamu hendak tidur, maka berwudhulah seperti hendak shalat, kemudian tidurlah dengan posisi miring ke kanan dan bacalah, ‘Ya Allah, Aku pasrahkan jiwa ragaku kepada-Mu, aku serahkan semua urusanku kepada-Mu, aku lindungkan punggungku kepada-Mu, karena cinta sekaligus takut kepada-Mu, tiada tempat berlindung mencari keselamatan dari (murka)-Mu kecuali kepada-Mu, aku beriman dengan kitab yang Engkau turunkan dan dengan nabi yang Engkau utus’. Jika engkau meninggal, maka engkau meninggal dalam keadaan fitrah. Dan usahakanlah doa ini sebagai akhir perkataanmu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

6. Mendoakan Saudara-Saudara Umat Muslim yang Jauh atau Tidak Ada di Sisi Kita

Ini adalah salah satu sunnah Nabi SAW yang telah diriwayatkan dari para Nabi dan orang shaleh. Karena, doa tersebut merupakan bentuk kecintaan mereka terhadap saudara-saudara Muslim yang lain.

7. Berdoa Saat Memakai Pakaian Baru

Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu Anhu ia berkata: “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam jika mengenakan pakaian baru, maka beliau menamai pakaian itu dengan namanya, baik itu baju, surban, selendang ataupun jubah, kemudian beliau membaca, “Ya Allah, hanya milik-Mu semua pujian itu, Engkau telah memberiku pakaian, maka aku mohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan tujuannya dibuat, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan tujuannya dibuat.” (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image