Kamis 13 Jan 2022 16:28 WIB

BNPT: Paham NII di Garut tak Pernah Padam

Garut merupakan daerah dengan potensi radikalisme yang tinggi

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (emil) memberikan edukasi kebangsaan kepada 20 warga yang terpapar paham Negara Islam Indonesia (NII), di SDN Sukamentri 3-4-5, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Sabtu (11/12). Pada kesgiatan itu, Emil menerangkan tentang pentingnya menghargai perbedaan dan melihat kebhinekaan sebagai rahmat bukan sebagai kebencian.
Foto: Humas Pemprov Jawa Barat
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (emil) memberikan edukasi kebangsaan kepada 20 warga yang terpapar paham Negara Islam Indonesia (NII), di SDN Sukamentri 3-4-5, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Sabtu (11/12). Pada kesgiatan itu, Emil menerangkan tentang pentingnya menghargai perbedaan dan melihat kebhinekaan sebagai rahmat bukan sebagai kebencian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengapresiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut yang telah merespon cepat adanya infiltrasi gerakan Negara Islam Indonesia (NII) dalam menyebarkan ideologinya terhadap kaum remaja. Sekretaris Utama (Sestama) BNPT Mayjen TNI Dedi Sambowo menjelaskan, Garut merupakan daerah dengan potensi radikalisme yang tinggi serta memiliki sejarah sebagai basis dan embrio NII.

Dia mengungkapkan, paham NII yang tumbuh di Garut  tidak pernah padam sehingga harus terus diwaspadai dan diantisipasi. "Sehingga kita juga mempunyai kewajiban untuk tetap menjaga bagaimana anak-anak dan masyarakat kita jangan sampai terpengaruh oleh ideologi-ideologi di luar dari ideologi Pancasila,"jelas dia.

"Inilah yang menjadi salah satu alasan kegiatan ini kita laksanakan di sini selain memang agenda kita tahun 2022 dimulai dari Jawa Barat yang kebetulan ditetapkan di Garut," tambah dia.

Mantan  Komandan Satuan Induk Badan Intelijen Strategis (Dansatinduk Bais) TNI ini menjelaskan, tindakan tegas pemerintah setempat  menjadi pelajaran yang baik bagi daerah lain. Dia menjelaskan,  sejatinya ancaman paham seperti NII ini memerlukan kebijakan yang sinergis dan komprehensif dengan melibatkan seluruh stakeholder dan komponen masyarakat.

Pada acara Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan BNPT RI bersama Forkopimda, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama dalam Rangka Pencegahan Paham Radikal Terorisme di Kabupaten Garut, Dedi menjelaskan Pemkab Garut telah melakukan respon yang cepat, sistematis dan komprehensif. Terlebih, adanya Surat Edaran Nomor 451 tentang Imbauan Peningkatan Kewaspadaan dalam rangka Mencegah Penyebaran Paham Radikalisme yang Mengarah pada Terorisme di Kabupaten Garut sebagai respon maraknya gerakan radikal intoleran NII.

"Kebijakan yang dilakukan Pemkab Garut tersebut tentunya dapat mendorong peningkatan deteksi dini mulai di tingkat kecamatan hingga desa dengan melibatkan tiga pilar desa yakni Kepala Desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas yang turut didukung oleh tokoh agama dan juga tokoh masyarakat," ujar dia.

Menurut Dedi, Garut merupakan bagian dari Jawa Barat yang merupakan salah satu wilayah sinergi atau sasaran BNPT dalam kegiatan silaturahmi dan dialog kebangsaan sebagai upaya pencegahan paham radikalterorisme.Selain Jawa Barat, masih ada empat provinsi lain di Indonesia yang menjadi wilayah sinergiBNPT, yakni Sulawesi Tengah, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement