Rabu 12 Jan 2022 19:43 WIB

Peserta Cendekia Baznas Jadi Lulusan Terbaik dan Tercepat UIN Raden Fatah

Winda Eprilia menyelesaikan kuliahnya dalam waktu tiga tahun dua bulan.

Winda Eprilia, peserta  Cendekia Baznas UIN Raden Fatah menjadi lulusan tercepat, terbaik, berprestasi dan  magna cumlade.
Foto: Dok Baznas
Winda Eprilia, peserta Cendekia Baznas UIN Raden Fatah menjadi lulusan tercepat, terbaik, berprestasi dan magna cumlade.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Winda Eprilia, mahasiswa program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UIN Raden Fatah Palembang menjadi salah satu lulusan tercepat, terbaik,  berprestasi, dan  magna cumlaude. Winda menyelesaikan studi sarjananya dalam waktu tiga tahun dua bulan. Winda tinggal bersama ayah yang bekerja sebagai tukang ojek dan ibu yang merintis catering telah membuktikan kegigihannya dalam menempuh studi di tengah berbagai keterbatasan yang ada.

Winda menjadi peserta Beasiswa Cendekia Baznas  sejak semester 5. Beasiswa yang diberikan berupa subsidi uang kuliah, uang saku, serta pendampingan pengembangan diri. Sebelumnya, Winda juga pernah meraih berebagai prestasi tingkat nasional.

"Rasanya seperti mimpi, bisa menempuh pendidikan dari jenjang waktu yang tidak pernah saya sangka sebelumnya (2018-2021). Tapi sungguh, ini bukan hanya tentang usaha saya yang keras, ataupun saya yang hebat. Namun ini semua berkat doa orang tua yang kuat dan tentu doa mereka (anak-anak yatim yang saya ajar, masyarakat yang saya coba bantu lewat jalan relawan) , sehingga semua jalan yang saya tempuh dipermudah oleh Allah SWT,"  ungkap Winda dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (11/1).

Winda juga berbagi sedikit cerita di instagramnya tentang salah satu Kun Fayakun nya Allah dalam proses menempuh jalan ini https://www.instagram.com/p/CWyKNUcP3lUyPojSASWY7lV10mtvbJPk5whNbU0/?utm_medium=copy_link

Baginya, menjadikan orang tua sebagai yang utama, maka Allah yang akan menjadikan mimpi-mimpi hamba-Nya  tersebut  sebagai prioritas bagi-Nya. "Orang tua yang utama, maka Allah akan menjadikan mimpimu sebagai prioritas utama pula,"  lanjut Winda.

Dukungan orang tua, baginya sangat berharga dalam pendidikannya. Sebelumnya, kakaknya tidak bisa kuliah karena kendala ekonomi, dan Winda juga nyaris tidak bisa kuliah karena kendala yang sama. Namun ia membuktikan  dengan mengajar dan mencari beasiswa, mimpi orang tuanya yang berharap salah satu anaknya bisa memakai toga, alhamduliullah kini terwujud, bahkan menjadi lulusan tercepat dan berprestasi. 

"Tantangan selama ini, yang pastinya harus pintar mengelola waktu, karena saya kuliah sambil bekerja.  Belum lagi komunitas yang saya dirikan, dan amanah tanggung jawab yang diemban. Tapi insya Allah , barang siapa yang memudahkan urusan orang lain, maka Allah akan mempermudah urusannya,"  ungkap Winda.

"Bismillah saya bisa melanjutkan studi S2 dengan beasiswa, sembari mengembangkan usaha (bimbel dan membantu usaha catering yang dirintis ibu), dan tetap bekerja menjadi guru sekaligus menjalankan hobi saya mengajar,"  pungkas Winda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement