Rabu 12 Jan 2022 19:01 WIB

PNBP Sektor Energi dan Pertambangan Tahun 2021 Mencapai Rp 189,2 Triliun

Tahun ini PNBP sektor energi dan pertambangan ditargetkan sebesar Rp 132,2 triliun.

Alat-alat berat dioperasikan di pertambangan (ilustrasi). Realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNPB) sektor energi dan sumber daya mineral mencapai Rp 189,2 triliun sepanjang tahun 2021.
Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Alat-alat berat dioperasikan di pertambangan (ilustrasi). Realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNPB) sektor energi dan sumber daya mineral mencapai Rp 189,2 triliun sepanjang tahun 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNPB) sektor energi dan sumber daya mineral mencapai Rp 189,2 triliun sepanjang tahun 2021."Realisasi 2021 mencapai Rp 189,2 triliun atau 156 persen dari target Rp 121,2 triliun," ujarnya dalam konferensi pers terkait Capaian Kinerja 2021 dan Program 2022 di Jakarta, Rabu (12/1/2022).

Dibandingkan dengan realisasiPNBPsektor energi dan sumber daya mineral pada tahun 2020 yang mencapai Rp 109 triliun, kinerja tahun 2021 mengalami peningkatan sekitar 73,6 persen. Kementerian ESDM terus mendorong peningkatan PNBP, antara lain melalui lifting migas, pengawasan kegiatan produksi mineral dan batu bara, serta panas bumi.

Baca Juga

Pada 2021, subsektor minyak dan gas bumi menjadi penyumbang terbesar realisasi PNBP dengan angka mencapai Rp 103,2 triliun. Kemudian, subsektor mineral dan batu bara sebesar Rp 75,5 triliun. Adapun subsektor energi baru terbarukan menyumbang PNBP senilai Rp 1,9 triliun. Lalu, subsektor lainnya sebesar Rp 8,6 triliun.

Kementerian ESDM menargetkan realisasi PNBP sektor energi dan sumber daya mineral tahun 2022 sebesar Rp 132,2 triliun dengan rincian 85,9 miliar dolar AS dari subsektor minyak dan gas bumi, Rp 28 triliun dari subsektor mineral dan batu bara, Rp 2,4 triliun bersumber dari energi baru terbarukan, dan Rp 15,9 triliun dari subsektor lainnya.

 

Menteri Arifin mengatakan rencana anggaran tahun 2022 dari total pagu Rp 5,89 triliun sebanyak 49 persen dialokasikan untuk masyarakat, 35 persen untuk pelayanan internal, dan 16 persen untuk publik non-fisik. Rincian anggaran tersebut akan digunakan antara lain pemasang pipa transmisi gas bumi tahap pertama ruas Cisem, jaringan gas baru sebanyak 40 ribu sambungan rumah, konverter kit nelayan 30 ribu paket, konverter kit petani 30 ribu paket, hingga bantuan sambungan baru listrik sebanyak 80 ribu sambungan rumah.

Kemudian, perbaikan empat pos pengamatan gunung api, modernisasi sistem mitigasi bencana geologi di lima lokasi, pembangunan 79 unit PLTS atap berkapasitas 2,3 MWp, penerangan jalan umum tenaga surya sebanyak 22 ribu paket, pemasangan PLTMH tiga unit, APDAL 11.347 paket, hingga revitalisasi pembangkit listrik energi baru terbarukan sebanyak 11 unit.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement