Selasa 11 Jan 2022 21:58 WIB

Desa Suntenjaya, Terpilih Menjadi Lokasi Program MBKM Kampus Unkris

Kehadiran dosen dan mahasiswa diharapkan dapat membantu menggali potensi desa

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Universitas Krisnadwipayana (Unkris) menjalin kerja sama dengan Desa Suntenjaya, Maribaya Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. 
Foto: istimewa
Universitas Krisnadwipayana (Unkris) menjalin kerja sama dengan Desa Suntenjaya, Maribaya Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. 

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Untuk membantu menggali potensi ekonomi pedesaan, Universitas Krisnadwipayana (Unkris) menjalin kerja sama dengan Desa Suntenjaya, Maribaya Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. 

Kesepakatan kerjasama (MoU) ditandatangani  Rektor Unkris Dr. Ir. Ayub Muktiono. M.SiP., CIQaR dan Kepala Desa Suntenjaya Asep Wahono pada akhir pekan lalu di Balai Desa Suntenjaya.

Baca Juga

Hadir ikut menyaksikan MoU Wakil Rektor I, Dekan Fakultas Ekonomi, Ketua Pengabdian pada Masyarakat, Dosen Fakultas Ekonomi, Litbangda, Kaprodi Pascasarjana FH, Ketua Krisnapala, dan Ketua LPKK Unkris.

Kerja sama dengan Desa Suntenjaya menjadi bagian dari implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). 

Unkris, sebagai bagian dari lembaga pendidikan tinggi memiliki tanggungjawab untuk mendukung program MBKM. Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan terjun langsung ke tengah masyarakat atau dunia kerja sebagai persiapan karier masa depan.

Sebelum dilakukan penandatanganan MoU, para alumni dari Krisnapala (Krisnadwipayana pencinta alam) telah melakukan penjajakan kerjasama.  Para alumni bahkan telah membangun sebuah mushola di kaki Gunung Bukit Tunggal, Bumi Perkemahan Taman Bincarung Kampung Pasir Angling, Desa Suntenjaya setahun yang lalu.

Menurut Kepala Desa Asep Wahono, Desa Suntenjaya sejak 2018 ditetapkan sebagai Desa Wisata. Sebagai desa wisata, tentunya potensi-potensi yang ada perlu terus dioptimalkan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

“Kehadiran kalangan perguruan tinggi dalam hal ini dosen dan mahasiswa Unkris dapat membantu masyarakat menggali potensi yang ada di desa ini,” ujar Asep Wahono, Selasa (11/1/2022).

Asep mengatakan, baginya Unkris bukan lah lembaga pendidikan tinggi yang baru dikenal masyarakat Desa Suntenjaya. Jauh sebelumnya Unkris telah hadir ke Desa Suntenjaya melalui program yang digagas Krisnapala dan Himpunan Alumni Arsitektur Unkris atau Himaya. 

Namun kehadiran jajaran pimpinan Unkris kali ini, selain mempererat silaturahmi juga memberikan kepastian kerjasama lebih lanjut. Sehingga program yang ada dapat berkesinambungan.

Asep Wahono mengatakan, banyak potensi yang dimiliki Desa Suntenjaya yang dapat dikembangkan guna meningkatkan kesejahteraan warga. 

Melalui kearifan lokal, kata dia Unkris diharapkan dapat hadir membantu masyarakat untuk mengoptimalkan potensi baik dari sektor pertanian, sektor peternakan, dan sektor lainnya.

Beberapa potensi yang dimiliki Desa Suntenjaya, pertama Desa Suntenjaya merupakan salah satu desa di kecamatan Lembang yang menjadi pemasok produk pertanian seperti kentang, kol, timun, dan tanaman bunga.

Kedua, kata dia, dari sektor peternakan, Desa Suntenjaya dikenal sebagai daerah penghasil susu sapi. Dengan sapi perah berjumlah lebih dari 2000 ekor, Suntenjaya menghasilan susu murni rata-rata dalam sehari mencapai 15 ribu liter.“Selain itu ada domba dan kambing yang perlu dioptimalkan pengelolaannya. Juga ikan nila,” kata Asep Wahono.

Asep Wahono mengatakan, hingga kini, Desa Suntenjaya yang memiliki slogan MAJU yakni Mandiri, Agamis, Jenius, dan Unggul belum melibatkan investor dalam pengelolaan alam dan potensi desa. Semua masih dilakukan secara swadaya dengan melibatkan elemen masyarakat melalui gotong royong. 

“Kami ingin kearifan lokal masyarakat Desa Suntenjaya tetap terjaga. Situasi seperti ini tentu tidak mungkin bisa dipertahankan jika melibatkan investor, sebab tentu investor bakal mengelola desa sesuai kepentingan bisnis mereka,” katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement