Selasa 11 Jan 2022 19:59 WIB

Pekan Kedua PTM Banyumas, Murid dan Sekolah Antusias Terapkan Prokes

Jadwal masuk yang diberikan interval sekitar 15 menit berbeda tiap kelas.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Fernan Rahadi
Seorang murid mengambil kartu vaksin usai menerima suntikan vaksin COVID-19 dosis pertama di SMP N 9 Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (3/9/2021). Sebanyak 54 sekolah di Kabupaten Banyumas mulai melakukan proses pembelajaran tatap muka dengan jumlah siswa yang diperbolehkan hanya 50 persen dari kapasitas dan tetap menerapkan protokol kesehatan serta melakukan vaksinasi COVID-19 secara bertahap bagi siswa di sekolah.
Foto: ANTARA/Idhad Zakaria
Seorang murid mengambil kartu vaksin usai menerima suntikan vaksin COVID-19 dosis pertama di SMP N 9 Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (3/9/2021). Sebanyak 54 sekolah di Kabupaten Banyumas mulai melakukan proses pembelajaran tatap muka dengan jumlah siswa yang diperbolehkan hanya 50 persen dari kapasitas dan tetap menerapkan protokol kesehatan serta melakukan vaksinasi COVID-19 secara bertahap bagi siswa di sekolah.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Rombongan orang tua di SDN 1, 2, 3, 9 Kranji, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas menunggu dengan sabar di depan pagar sekolah. Mereka menyampaikan nama anak mereka yang akan dijemput kepada petugas sekolah untuk selanjutnya dipanggil dengan pengeras suara.

"Kita cuma boleh menunggu di depan pagar, supaya nggak ramai-ramai," ujar Yuni, salah satu orang tua murid yang menunggu putrinya di depan sekolah, Selasa (11/1).

Terlihat beberapa siswa yang menunggu dijemput orang tua mereka dari dalam pekarangan sekolah. Kemudian mereka dengan riang menghampiri orang tua mereka di luar ketika nama mereka dipanggil petugas sekolah.

Jadwal masuk yang diberikan interval sekitar 15 menit berbeda tiap kelas membuat waktu pulang yang juga berbeda. Aturan ini dimaksudkan agar baik siswa maupun para orang tua tidak berkerumun di depan gerbang sekolah.

Dengan memanggil nama para siswa, waktu orang tua menunggu anak-anak mereka juga menjadi lebih singkat.

Menurut Kepala Sekolah SDN 1 Kranji, Idha Nurani, tidak hanya pengaturan waktu masuk dan pulang, anak-anak juga tidak diizinkan untuk jajan di kantin sekolah. Mereka diberi waktu istirahat selama 10 menit untuk makan bekal ringan yang mereka bawa dari rumah.

"Jadi ganti-gantian makannya, 50 persen makan duluan, kemudian gantian. Di sini maksimal satu kelas ada 32 siswa," kata Idha.

Selain itu, hampir seluruh siswa telah divaksinasi Covid-19. Menurut Idha, hanya beberapa siswa saja yang belum divaksinasi karena ketika pelaksanaanya, anak-anak tersebut dalam kondisi tidak fit. Untuk itu, mereka dirujuk untuk vaksinasi di Puskesmas dan selanjutnya melaporkan hasil vaksinasinya ke sekolah.

"Masuk minggu kedua, pelaksanaan PTM alhamdulillah tidak ada masalah. Insyaallah semua aturan dilaksanakan dengan lancar dan anak-anak antusias belajar di sekolah," kata Idha.

Sebelumnya Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Banyumas Muhammad Robani mengatakan, pemberlakuan PTM di Banyumas akan dilaksanakan seterusnya selama kasus Covid-19 di Banyumas terkendali.

"Pemberlakuan PTM di Banyumas mulai 3 Januari sampai dengan seterusnya dari PAUD hingga SMA, termasuk pendidikan kesetaraan," ujar Robani kepada Republika, Rabu (5/1).

Ia menjelaskan, pelaksanaan protokol kesehatan mengacu pada SKB 4 menteri. Sementara itu, penghentian PTM sementara 14x24 jam akan dilakukan jika terdapat klaster penularan covid 19 di satuan pendidikan, angka positivity rate ACF >5 persen, dan warga satuan didik yang masuk notifikasi kasus hitam >5 persen.

"Apabila setelah dilakukan surveilans bukan klaster PTM/angka positivity rate <5 persen, PTM hanya dihentikan pada kelompok belajar yang terdapat kasus konfirmasi /kontak erat covid selama 5x24jam," jelasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement