Selasa 11 Jan 2022 19:43 WIB

Menkes Klaim Stok Vaksin Aman untuk Booster

Pemberian vaksinasi booster penting bagi seluruh rakyat Indonesia

Rep: dian fath risalah/ Red: Hiru Muhammad
Ilustrasi Vaksin Covid-19 Dosis Ketiga atau Booster
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Vaksin Covid-19 Dosis Ketiga atau Booster

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memastikan, saat ini stok vaksin yang dimiliki Indonesia cukup banyak yang berasal kontrak pengadaan vaksin tahun lalu maupun karena adanya tambahan yang cukup signifikan dari vaksin donasi dunia. Baik melalui kerjasama COVAX maupun bilateral.

"Pemerintah sendiri Alhamdulillah sudah memiliki vaksin yang cukup baik yg berasal dari kontrak pengadaan vaksin tahun lalu yang deliverynya akan tiba di awal tahun ini. Maupun juga adanya tambahan yang cukup siginifikan dari vaksin donasi dunia baik melalui program kerja sama COVAX maupaun juga program kerjasama bilateral," kata Budi dalam Konferensi Pers secara daring, Selasa (11/1/2022).

Baca Juga

Sebagai informasi, lanjut Budi, sebelumnya COVAX memberikan komtimen bantuan 20 persen dari populasi Indonesia. Berita baiknya, saat ini bantuan ditingkatkan menjadi 30 persen. "Atau setara untuk 27 juta penduduk atau setara 54 juta dosis vaksin. Ini gratis yang bisa diterima pemerintah," ujar Mantan Wakil Menteri BUMN itu.

Budi juga menekankan, pemberian vaksinasi booster penting bagi seluruh rakyat Indonesia. Pemberian booster, lanjut Budi, juga merupakan wujud komitmen pemerintah untuk melindungi seluruh masyarakat Indonesia dari ancaman Covid-19 dan termasuk varian-varian barunya.

Adapun, kombinasi vaksin booster yang akan diberikan mulai Rabu (12/1/2022) besok sesuai pertimbangan yang disebutkan dan sesuai kesiapan dari vaksin yang tersedia."Untuk penerima Sinovac-Sinovac akan diberikan booster-nya setengah dosis Pfizer. Berikutnya, Sinovac-Sinovac, akan diberikan booster setengah dosis vaksin AstraZeneca. Dan, penerima AstraZeneca, AstraZeneca booster-nya setengah dosis Moderna," katanya.

"Ini kombinasi awal dari rezim vaksin booster yang akan kita berikan sesuai ketersediaan yang ada. Yang nantinya bisa berkembang hasil research yang baru. Semua kombinasi mendapat rekomendasi BPOM dan ITAGI. Sudah sesuai dengan rekomendasi WHO, bisa homolog atau heterolog," tambahnya.

Budi menambahkan, beberapa penelitian vaksin booster heterelog dengan kombinasi berbeda peningkatan antibodi relatif sama bahkan lebih baik dari homolog. "Hasil penelitian juga menunjukan bahwa setengah dosis lebih baik," ucapnya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement