Selasa 11 Jan 2022 16:00 WIB

Harimau Kembali Masuk ke Permukiman Warga Mukomuko

Warga melihat jejak harimau di sekitar sekolah dasar.

Harimau Kembali Masuk ke Permukiman Warga Mukomuko. Harimau Sumatera. Ilustrasi
Foto: ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
Harimau Kembali Masuk ke Permukiman Warga Mukomuko. Harimau Sumatera. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MUKOMUKO -- Warga Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Lubuk Talang, Kecamatan Malin Deman, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu mengungkapkan harimau yang memangsa ternak kembali masuk permukiman warga di wilayah ini, Senin (10/1/2022) malam.

"Pada Senin malam harimau masuk lagi dan berkeliaran di sekeliling rumah warga di wilayah ini," kata perwakilan warga di wilayah Lapindo atau Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Lubuk Talang, Kecamatan Malin Deman Isran Efendi, Selasa (11/1/2022).

Baca Juga

Ia menyatakan, meskipun tidak ada warga setempat yang melihat langsung harimau tersebut, namun masih ada tanda jejak harimau tersebut di sekitar sekolah dasar (SD) di wilayah ini.

"Harimau tersebut berkeliling di sekitar sekolah dasar di wilayah ini karena di lokasi tersebut ada orang yang memelihara kambing," katanya.

Kemudian, katanya, di belakang rumah yang ditinggal oleh penghuninya terdapat semak belukar yang bisa menjadi tempat persembunyian harimau tersebut. Ia berharap kepada pihak terkait untuk menangani harimau tersebut agar satwa yang dilindungi tersebut tidak mengganggu warga dan hewan ternak.

Ketua RT IV UPT Lubuk Talang Kecamatan Malin Deman, Maman, mengatakan telah melaporkan permasalahan harimau yang masuk permukiman penduduk wilayah ini kepada pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu. Ia berharap, BKSDA Bengkulu menindaklanjuti laporan warga terkait harimau yang masuk permukiman penduduk di wilayah ini.

"Kami sudah melaporkan kepada BKSDA tetapi sampai sekarang belum ada tanggapan dari BKSDA," ujarnya.

Ia mengatakan sampai sekarang warga di wilayah ini tidak ada yang berani lagi membiarkan sapi mencari makan di lokasi yang jauh dari permukiman penduduk. "Kami mengikat ternak di belakang rumah, kami tidak mau rugi hanya karena membiarkan ternak mencari makan jauh dari permukiman penduduk," demikian Maman.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement