Selasa 11 Jan 2022 15:26 WIB

Kembangkan Industri Berbasis Perkeretaapian, KAI Gandeng Krakatau Steel

KAI dan Krakatau Steel berkomitmen mengoptimalkan tingkat komponen dalam negeri.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Pekerja mencuci gerbong kereta di Depo PT Kereta Api Indonesia, Stasiun Kotabaru, Malang, Jawa Timur, Sabtu (25/5). PT Kereta Api Indonesia (Persero) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk tentang kerja sama pengembangan bisnis.
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Pekerja mencuci gerbong kereta di Depo PT Kereta Api Indonesia, Stasiun Kotabaru, Malang, Jawa Timur, Sabtu (25/5). PT Kereta Api Indonesia (Persero) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk tentang kerja sama pengembangan bisnis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk tentang kerja sama pengembangan bisnis. Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan hal tersebut dilakukan tidak hanya untuk bisnis angkutan barang, namun juga pengembangan kawasan industri berbasis perkeretaapian.

Didiek menuturkan, MoU tersebut dilakukan untuk meningkatkan efisiensi usaha dan perekonomian yang lebih luas. “Harapan saya, momen ini menjadi langkah-langkah awal untuk kita terus bekerja sama sehingga kinerja positif perusahaan bisa kita bangkitkan lebih cepat dan lebih baik pad 2022,” kata Didiek dalam pernyataan terrulisnya, Selasa (11/1/2022). 

Baca Juga

Dia menjelaskan, dengan adanya MoU tersebut, KAI dan Krakatau Steel bersinergi dalam mengoptimalkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sinergi dilakukan bukan hanya antar induk perusahaan saja, Didiek menuturkan hal tersebut juga dilakukan antar anak perusahaan KAI dan Krakatau Steel. 

MoU tersebut menjadi bentuk komitmen dan landasan awal untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan rencana kerja sama. Didiek menegaskan, dalam pelaksanaannya nanti akan mencakup pemanfaatan scrap yang berasal dari Aktiva Tetap Diberhentikan dari Operasi dan barang bekas milik KAI oleh Krakatau Steel. 

Didiek menjelaskan hal tersebut dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan industri baja nasional maupun Industri lainnya. Begitu juya untuk pengangkutan hasil produksi Krakatau Steel dan optimalisasi penggunaan angkutan kereta api, pengembangan produk suku cadang sarana dan prasarana kereta api berbasis baja, pengembangan kerja sama pada kawasan industri di Cilegon dan Batang. 

"Ini juga dilakukan untuk optimalisasi dan pengembangan lahan dan fasilitas KAI termasuk pembangunan hub logistic Krakatau Steel," tutur Didiek. 

Didiek mengharapkan kolaborasi KAI dan Krakatau Steel dapat mengembangkan potensi-potensi bisnis antar kedua BUMN. Dia menilai, Krakatau Steel merupakan salah satu BUMN yang strategis di dalam perekonomian Indonesia, demikian juga dengan KAI.

"Kolaborasi yang terbangun ini merupakan suatu langkah awal sebagai dukungan bagi pemerintah dan Indonesia untuk membangkitkan perekonomian,” ujar Didiek.

Sementara itu, Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim menilai, logistik memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. Dengan dilakukannya penandatanganan MoU tersebut maka akan memberikan nilai tambah bagi kedua perusahaan. 

"Semoga kerja sama yang kita lakukan dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya kedua perusahaan, BUMN, bangsa, dan negara," ungkap Silmy. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement