Selasa 11 Jan 2022 11:07 WIB

Rumah Tapak dan Gudang Dinilai Tetap Menarik pada 2022

Pasar properti diharapkan dapat berangsur-angsur mulai pulih.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Perumahan (ilustrasi). Rumah tapak, pergudangan, dan data center dinilai masih menarik tahun ini.
Perumahan (ilustrasi). Rumah tapak, pergudangan, dan data center dinilai masih menarik tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) menilai sejumlah properti seperti rumah tapak, pergudangan logistik dan data center akan tetap menjadi daya tarik dalam pasar properti tahun ini.

"Rumah tapak, pergudangan logistik dan data center diperkirakan akan tetap menarik pemain lokal maupun asing karena potensi sosioekonomi yang dimiliki oleh Indonesia," kata Head of Research JLL Indonesia Yunus Karim di Jakarta, Selasa (11/1/2022).

Baca Juga

Yunus mengatakan, secara umum JLL Indonesia menatap pasar properti pada 2022 dengan optimistis, namun tetap waspada mengingat ketidakpastian yang disebabkan oleh pandemi. "Pasar properti diharapkan dapat berangsur-angsur mulai pulih jika dibandingkan tahun sebelumnya," kata dia.

Sebelumnya JLL Indonesia memprediksikan properti masih menjadi investasi unggulan di Indonesia pada 2022 dengan Return Of Investment (ROI) di atas empat persen per tahun. Sektor hunian dengan subsektor rumah tapak masih mendapat tempat di kalangan masyarakat terutama dari keluarga muda atau milenial.

JLL Indonesia memprediksikan ROI untuk properti tersebut bisa empat persen per tahun. Yunus mengatakan, di tengah maraknya berbagai produk investasi seperti emas, saham, reksadana, deposito hingga barang bermerek (branded), investasi properti rumah tapak masih sangat diminati.

Alasan kondisi ekonomi stabil, risiko yang minim, harga jual yang terus meningkat, hingga Return of Investment (ROI) yang menguntungkan menjadi pertimbangan membeli rumah tapak. Selain itu, dukungan pemerintah berupa insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) hingga Juni 2022 juga menjadi pertimbangan bagi masyarakat membeli rumah tapak.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement