Senin 10 Jan 2022 21:06 WIB

Hasto: PDIP Bukan Partai yang Menang Pemilu Pakai Ilmu Kilat H-1

Sekjen mengatakan PDIP bukan partai yang umumkan Capres pada putaran terakhir.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kedua kiri) berbincang dengan Ketua DPP Djarot Saiful Hidayat (kiri), Ketua DPP Ahmad Basarah (kedua kanan) dan Wasekjen Sadarestuwati dalam peringatan HUT Ke-49 PDIP di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (10/1/2022). Peringatan yang digelar secara daring dan luring tersebut mengangkat tema Bangunlah Jiwa dan Badannya untuk Indonesia Raya.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kedua kiri) berbincang dengan Ketua DPP Djarot Saiful Hidayat (kiri), Ketua DPP Ahmad Basarah (kedua kanan) dan Wasekjen Sadarestuwati dalam peringatan HUT Ke-49 PDIP di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (10/1/2022). Peringatan yang digelar secara daring dan luring tersebut mengangkat tema Bangunlah Jiwa dan Badannya untuk Indonesia Raya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkan calon presiden (capres) 2024. Namun Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, menegaskan bahwa PDIP bukanlah partai yang mengumumkan calon presiden pada putaran akhir. 

"Kita bukan partai yang menang Pemilu dengan cara serangan fajar, ilmu-ilmu kilat H-1 ataupun serangan-serangan khusus H-1, itu bukan PDIP," kata Hasto dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Senin (10/1). 

Baca Juga

Hasto mengatakan PDIP adalah partai yang mempersiapkan diri di dalam gerak kepartaian bersama rakyat. Bahkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam pidatonya menyebut turun ke bawah menjadi senjata yang paling efektif untuk memenangkan Pemilu. Menurut Hasto dalam mempersiapkan pemilu ada tahapan yang dipersiapkan PDIP.

"KPU saja belum terbentuk, KPU saja belum menetapkan kapan untuk tahapan pemilu presiden itu. Jika KPU memutuskan satu minggu lagi harus memutuskan calon ya kita akan jalankan itu," ujarnya.

 

Hasto juga menegaskan PDIP adalah partai yang taat undang-undang. Apalagi dalam menentukan capres ada momentum dan kalkulasi politik yang harus dipertimbangkan.

"Ada upaya untuk membentuk kerja sama dengan parpol lain, ada dialog, dan kemudian tentu saja kita ingin ada kesinambungan dengan pemerintah pak Jokowi sehingga pak Jokowi memberikan masukan-masukan kepada ibu ketum agar arah ke depan pemerintahan ini senafas," tuturnya.

Hasto mengungkapkan PDIP terus mempersiapkan diri menjelang Pilpres 2024. Pada saatnya Megawati akan mengambil keputusan politik untuk kepemimpinan nasional yang akan datang.

"Kalau Bu Mega sudah mengambil keputusan itu biasanya fix, nggak berubah-ubah. Nggak mudah goyang. Bu Mega ketika jadi presiden nggak pernah reshuffle kabinetnya, ketika jadi ketum nggak pernah ganti DPPnya. Karena sekali ambil keputusan ya itulah yang harus dijalankan. Sehingga untuk urusan Pilpres kami diingatkan untuk tidak grusa-grusu terkait dengan calon. Karena semuanya ada tahapannya," jelasnya.  

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement