IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Taqwa Tours Mageleng, Jawa Tengah, memilih tidak memberangkatkan jamaah umrohnya, meski penyelenggara perjalanan ibadah umroh (PPIU) sibuk persiapkan keberangkatan jamaah. Keberangkatan perdana jamaah umroh digelar tanggal (8/1/2022) berlanjut ke tanggal, 9, 10, 12, dan 12 Januari yang selanjutnya dievaluasi.
"Kami di Taqwa Tours belum memberangkatkan jamaah untuk saat ini," kata pemilik travel Taqwa Tours Rafiq Jauhary saat dihubungi Republika beberapa hari lalu.
Rafiq mengatakan, karantina menjadi pertimbangan Taqwa Tours tidak berangkatkan jamaah. Umroh di masa pandemi ini jamaah umroh wajib beli paket karantina dengan biaya minimal Rp 10 juta.
"Salah satu pertimbangan terberat kami adalah mengenai aturan karantina yang lama dan membuat anggaran membengkak," ujarnya.
Selain itu kebijakan satu pintu juga dinilai memberatkan jamaah, terutama yang di daerah. Jika alasannya demikian, maka sangat realistis pertimbangan yang diambil Taqwa Tours.
"Pertimbangan lainnya juga dari sisi pemberangkatannya yang harus dari Jakarta dengan maskapai direct flight, padahal kami dari Kota kecil yang cukup repot jika harus berangkat ke Jakarta," katanya.
Rafiq memastikan bahwa pihaknya memiliki dana yang cukup besar di maskapai lain, yang tidak menerbangkan penumpangnya dari Jakarta. Untuk itu Taqwa Tours memilih tidak memberangkatkan jamaahnya di masa pandemi.
"Kami juga memiliki deposit uang cukup besar ke maskapai lain yang tidak bisa digunakan jika penerbangannya harus secara langsung dari Jakarta ke Arab Saudi," katanya.
Rafiq memastikan, jika kondisi pandemi semakin baik dan protokol kesehatan semakin longgar, Taqwa Tours akan segera berangkatkan jamaah. Jika pun memilih berangkat Taqwa Tours akan berangkatkan jamaahnya di bulan Februari.
"Insya Allah kami akan mulai mengagendakan keberangkatan jamaah umrah di bulan Februari 2022," katanya.
Ia berharap, kebijakan penerbangan satu pintu segera dicabut, sehingga jamaah di daerah bisa mudah berangkat. kebijakan satu pintu ini membuat jamaah di daerah kerepotan sehingga banyak yang tidak berminat berangkat.
"Harapannya di saat itu keberangkatan dari daerah telah dibuka dan pilihan maskapai semakin banyak sehingga harganya pun lebih kompetitif," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
