Ahad 09 Jan 2022 16:17 WIB

Jokowi dan Tingkat Kepercayaan Publik, Ini Hasil Surveinya

Capaian tingkat kepuasan publik Jokowi dilatarbelakangi pemulihan ekonomi.

Rep: Febrianto Adi Saputro/Antara/ Red: Agus Yulianto
Presiden Jokowi menelepon Menteri Perdagangan setelah menerima keluhan petani bawang atas impor bawang pada masa panen raya di Desa Bansari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. (Ilustrasi)
Foto: Biro Pers dan Media Setpres
Presiden Jokowi menelepon Menteri Perdagangan setelah menerima keluhan petani bawang atas impor bawang pada masa panen raya di Desa Bansari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia menunjukkan, tingkat kepercayaan publik terhadap Presiden Joko Widodo terus bergerak naik. Dibandingkan dengan pemimpin negara demokratis lain, approval rating atau tingkat kepercayaan publik pada Jokowi tertinggi. 

"Bahkan di atas Presiden Amerika Serikat Joe Biden," kata Direktur Eksekutif Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil survei dengan tema "Pemulihan Ekonomi Pasca-Covid-19, Pandemic Fatigue dan Dinamika Elektoral Jelang Pemilu 2024", Ahad (9/1).

Pada Desember 2021, tingkat kepercayaan publik kepada Jokowi mencapai 71 persen. Angka tersebut meningkat tajam dalam empat bulan terakhir dibandingkan sebelumnya Juni 2021 sebesar 59 persen.

Rinciannya, sebanyak 60,7 persen responden cukup puas dan 10,7 persen sangat puas. Sementara, yang tidak puas sama sekali hanya 2,6 persen dan 25,2 persen menyatakan kurang puas. Capaian tingkat kepuasan publik yang diraih Jokowi dilatarbelakangi pemulihan ekonomi yang dilakukan dengan baik termasuk penanganan Covid-19.

Survei Indikator melibatkan 2.020 responden dari 34 provinsi di Indonesia. Responden yang dipilih berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah. Survei dilakukan dengan wawancara langsung dan penentuan sample menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error 2,9 persen serta tingkat kepercayaan 95 persen. 

Sementara itu, Menteri Investasi atau Kepala Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang hadir secara virtual mengatakan, capaian tersebut tidak lepas dari kerja seluruh komponen bangsa."Khususnya soal pemulihan ekonomi yang bisa dilakukan dengan cepat dan penangan pandemi," kata Bahlil.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement