Ahad 09 Jan 2022 10:11 WIB

Jerman Kembangkan Vaksin Baru untuk Hadapi Varian Virus Corona

Varian Omicron sekarang menyumbang 44 persen dari infeksi virus corona di Jerman.

Rep: Dwina agustin/ Red: Friska Yolandha
Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterbach menyatakan negara itu harus mengubah strategi vaksinasi Covid-19 untuk mengatasi varian Omicron.
Foto: AP/Markus Schreiber
Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterbach menyatakan negara itu harus mengubah strategi vaksinasi Covid-19 untuk mengatasi varian Omicron.

REPUBLIKA.CO.ID, FRANKFURT -- Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterbach menyatakan negara itu harus mengubah strategi vaksinasi Covid-19 untuk mengatasi varian Omicron. Bahkan, Berlin perlu dan memastikannya dapat mengembangkan vaksin baru dengan cepat jika menghadapi varian virus corona yang lebih mematikan di masa depan.

"Jika kita mendapatkan varian yang menular seperti Omicron, tetapi secara signifikan lebih mematikan, kita harus dapat mengembangkan dan memproduksi vaksin baru dalam waktu yang sangat singkat," kata Lauterbach dalam sebuah wawancara yang akan diterbitkan di surat kabar Welt am Sonntag pada Ahad (9/1/2022).

Baca Juga

Menteri Kesehatan yang diangkat bulan lalu ini mengatakan, pemerintah berencana untuk menerapkan sistem permanen untuk membeli dan memberikan suntikan dengan cepat pada waktu tertentu. Keputusan ini mempertimbangkan kemungkinan ada wabah baru yang serius.

"Kita tidak boleh terlena dengan asumsi naif bahwa (pandemi) akan segera berakhir. Ini belum berakhir," kata Lauterbach.

Robert Koch Institute (RKI) untuk penyakit menular menyatakan, varian Omicron sekarang menyumbang 44 persen dari infeksi virus corona di Jerman. Pada Sabtu (8/1/2022), RKI menghitung 55.889 infeksi corona baru yang dilaporkan dalam waktu 24 jam, lebih dari dua kali lipat jumlah minggu sebelumnya.

Kanselir Jerman Olaf Scholz dan para pemimpin regional memperketat aturan untuk kunjungan restoran dan bar sebagai bagian dari upaya untuk mendorong lebih banyak orang untuk mendapatkan vaksinasi ketiga atau suntikan booster. Meski begitu, pemerintah Jerman memperpendek periode karantina. 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement