Sabtu 08 Jan 2022 03:11 WIB

Beri Hadiah untuk Diri Sendiri Demi Jaga Kesehatan Mental

Hadiah itu tidak selalu berupa barang, melainkan bentuk cinta diri dan perawatan diri

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Cintai diri sendiri (Ilustrasi). Demi kesehatan mental, para pakar menyarankan tidak lupa memberi hadiah bagi diri sendiri.
Foto: Google
Cintai diri sendiri (Ilustrasi). Demi kesehatan mental, para pakar menyarankan tidak lupa memberi hadiah bagi diri sendiri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergantian 2021 menuju 2022 menandai tahun yang baru, sekaligus tahun ketiga seluruh dunia menjalani hidup di tengah pandemi Covid-19. Demi kesehatan mental, para pakar menyarankan tidak lupa memberi hadiah bagi diri sendiri.

Hadiah itu tidak selalu berupa barang, melainkan bentuk cinta diri dan perawatan diri. Contohnya, rutinitas harian yang lebih produktif, kebiasaan sehat, dan cara berbicara kepada diri sendiri yang lebih baik.

Terapis John-Paul Davies mengatakan pandemi dapat mengguncang rasa aman seseorang yang dibutuhkan untuk menjalani berbagai dinamika kehidupan. Menurut Davies, hadiah terbaik bagi diri sendiri adalah tetap terhubung.

Membangun koneksi dan kepercayaan pada diri sendiri serta orang-orang di sekitar membuat Davies merasa tenang dan lebih 'hidup'. "Ini bisa memastikan saya masih berpikir, merasakan, dan bertindak dengan cara yang seimbang," ujar anggota Direktori Konseling Inggris itu.

Psikolog Suzy Reading melibatkan orang-orang terdekatnya untuk memberikan hadiah bagi dirinya. Dia akan meminta keluarga, pasangan, atau sahabat untuk menanyainya apa yang mungkin sedang dia butuhkan setiap hari.

Menurut Reading, cara demikian menghadirkan ruang untuk memutuskan dan melakukan tindakan yang menyehatkan. "Mungkin sangat sulit untuk memberi diri kita izin, sedikit bujukan lembut kadang-kadang diperlukan," kata penulis buku And Breathe: A Journal for Self-care itu.

Psikoterapis Dwight Turner menganggap hadiah terbaik yang dia berikan bagi dirinya sendiri adalah pengalaman spiritual. Di tengah pandemi dan segala ketidakpastian, dekat dengan Yang Maha Kuasa membuat Turner merasa tenang.

"Hadiah self care untuk diri saya sendiri adalah retret 48 jam di pusat spiritual," ungkap juru bicara Dewan Psikoterapi Inggris (UKCP) tersebut, yang mengatakan refleksi diri sangat dibutuhkan di masa sekarang.

Selama dua hari, Turner menghabiskan sebagian waktu untuk duduk dan bermeditasi dalam keheningan. Di sela-sela itu, dia membaca buku dan berjalan-jalan di sekitar tempat retret, tanpa gangguan sebab ponselnya dimatikan sementara.

Dalam versi terapis senior Sally Baker, hadiah terbaik bagi diri sendiri adalah berani mengatakan 'tidak' untuk hal yang kurang krusial. Terutama, 'tidak' untuk permintaan acak dari orang lain.

Secara sosial, perempuan disebutnya lebih sukar mengatakan 'tidak'. Anak perempuan dan remaja putri sering dipuji karena patuh dan suka membantu. Kemampuan untuk mengatakan 'tidak' pada saat yang tepat perlu dibiasakan.

"Setiap kali diminta untuk melakukan sesuatu yang membuat Anda merasa tidak yakin, cek kondisi Anda terlebih dahulu. Jangan mengabaikan betapa sibuk, lelah, atau kewalahan yang Anda rasakan," tutur Baker.

Pendiri platform pelatihan kesehatan dan pendidikan makanan Dish Dash Deets, Sunni Patel, mengatakan kesadaran memenuhi asupan gizi seimbang jadi hadiah bagus untuk diri sendiri. Begitu juga perbaikan rutinitas harian.

Saat bangun di pagi hari, coba tahan keinginan untuk langsung meraih ponsel. Lakukan meditasi, atur pernapasan, berdoa, kemudian nikmati suasana pagi. Berdasarkan pengalaman Patel, itu menghadirkan kedamaian di pagi hari dan membantu lebih fokus saat beraktivitas seharian.

"Dengan menukar telepon untuk latihan perawatan diri, saya tahu saya akan dapat menangani situasi sepanjang hari dengan kejernihan mental, kepuasan diri, dan rasa sejahtera," ucapnya, dikutip dari laman Belfast Live.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement