Jumat 07 Jan 2022 20:09 WIB

Wali Kota Jaksel Harap Pembangunan Waduk Lebak Bulus Selesai Dua Tahun

Pebangunan waduk Lebak Bulus guna meminimalisasi penanganan banjir di wilayah itu.

Warga melintas diarea lahan  Pembangunan waduk Lebak Bulus, di Jakarta,Jumat (7/1/2022).  Pengerjaan waduk yang digunakan sebagai salah satu solusi penanganan banir di Jakarta dan  luas waduk Lebak Bulus diperkirakan mencapai 3-4 hektare yang secara khusus untuk menampung debit air lebih banyak di wilayah itu.
Foto: ANTARA/Reno Esnir
Warga melintas diarea lahan Pembangunan waduk Lebak Bulus, di Jakarta,Jumat (7/1/2022). Pengerjaan waduk yang digunakan sebagai salah satu solusi penanganan banir di Jakarta dan luas waduk Lebak Bulus diperkirakan mencapai 3-4 hektare yang secara khusus untuk menampung debit air lebih banyak di wilayah itu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin mengharapkan pembangunan Waduk Lebak Bulus, Cilandak dapat diselesaikan dalam kurun dua tahun guna meminimalisasi penanganan banjir di wilayah itu. "Mudah-mudahan kita doakan dalam dua tahun ini pembangunannya selesai dan bisa mengurangi banjir di Jakarta Selatan," kata Munjirin di Jakarta, Jumat (7/1/2022).

Munjirin menjelaskan bahwa Waduk Lebak Bulus seluas 3-4 hektare itu dibangun guna mengolah dan menampung aliran air di Kali Grogol. Terutama karena wilayah tersebut merupakan daerah rawan banjir.

Baca Juga

"Manajemennya adalah untuk mengalirkan air terlebih dahulu di Kali Grogol, sehingga mengurangi banjir di sepanjang Kali Grogol," kata dia.

Dia mengharapkan penambahan sejumlah fasilitas publik di sekitar waduk juga dapat terealisasi agar warga sekitar dapat memanfaatkannya sebagai tempat bersosialisasi. Di sisi lain, Munjirin memastikan bahwa proses pembebasan lahan di sekitar waduk juga telah selesai sehingga proses pembangunan dapat segera dilakukan.

Munjirin tidak merinci anggaran untuk pembangunan Waduk Lebak Bulus. Saat mengunjungi lokasi pembangunan, terlihat masih ada sejumlah rumah warga yang berdiri kokoh.

Sofia Novita salah satu warga terkena dampak masih memilih bertahan lantaran belum mendapatkan tempat tinggal baru. Dia mengaku kecewa dengan kompensasi pembebasan lahan karena tidak sesuai harapan. "Satu meter persegi itu Rp 9 juta, padahal yang lain ada Rp 16 juta. Saya tidak tahu kenapa begitu," ujarnya.

Meli warga lainnya menuturkan setidaknya ada lebih dari lima puluh kepala kepala keluarga yang terkena dampak oleh pembangunan tersebut. Puluhan warga tersebut berada di Rukun Tetangga 14 Rukun Warga 04 Lebak Bulus V, Cilandak Barat, Cilandak, Jakarta Selatan.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement