Jumat 07 Jan 2022 15:45 WIB

Gencarkan Wakaf Produktif, Rumah Zakat Gandeng RS Edelweiss Bandung

Rumah Zakat bekerja sama dengan Edelweiss lewat wakaf uang untuk alat kesehatan

Sebagai bagian dari program Wakaf Produktif, Rumah Zakat mengadakan MoU (Memorandum of Understanding) bersama Rumah Sakit Edelweiss Bandung dalam pengadaan alat kesehatan. Acara dihadiri langsung oleh Soleh Hidayat selaku Chief Waqf Officer Rumah Zakat, dan Virta Dimas Catur Diputra selaku Direktur Pengembangan Bisnis RS Edelweiss, Bandung.
Foto: Rumah Zakat
Sebagai bagian dari program Wakaf Produktif, Rumah Zakat mengadakan MoU (Memorandum of Understanding) bersama Rumah Sakit Edelweiss Bandung dalam pengadaan alat kesehatan. Acara dihadiri langsung oleh Soleh Hidayat selaku Chief Waqf Officer Rumah Zakat, dan Virta Dimas Catur Diputra selaku Direktur Pengembangan Bisnis RS Edelweiss, Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebagai bagian dari program Wakaf Produktif, Rumah Zakat mengadakan MoU (Memorandum of Understanding) bersama Rumah Sakit Edelweiss Bandung dalam pengadaan alat kesehatan. Acara dihadiri langsung oleh Soleh Hidayat selaku Chief Waqf Officer Rumah Zakat, dan Virta Dimas Catur Diputra selaku Direktur Pengembangan Bisnis RS Edelweiss, Bandung.

Bekerja sama dengan RS Edelweiss dengan akad murobahah, wakaf uang dikelola menjadi wakaf produktif di sektor kesehatan melalui pengadaan alat kesehatan. Hasil dari keuntungan wakaf produktif akan disalurkan dalam program sosial, kesehatan, pendidikan, dan Ekonomi.

Chief Waqf Officer Rumah Zakat Soleh Hidayat mengatakan, Wakaf produktif adalah sebuah skema pengelolaan donasi wakaf dari umat, yaitu dengan memproduktifkan donasi tersebut, hingga mampu menghasilkan surplus yang berkelanjutan. Surplus wakaf produktif inilah yang menjadi sumber dana abadi bagi pembiayaan kebutuhan umat, seperti pembiayaan pendidikan dan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Dana wakaf produktif kali ini, sambung dia, digunakan untuk pengadaan alat Transurethral Resection of the Prostate (TURP) Bipolar, yaitu alat untuk pengobatan penyakit prostat, dan alat Ureteroscopic Lithotripsy (URS), yaitu alat untuk pengobatan batu ginjal.

Keluhan seputar urologi (saluran kemih) banyak dialami pria dan wanita. Tapi di Indonesia, masalah kandung kemih yang paling umum terjadi adalah prostat dan batu ginjal. Kanker prostat adalah jenis kanker yang dianggap sebagai ‘Silent’ Killer. Biasanya kanker ini terjadi tanpa adanya gejala hingga memasuki usia emas atau usia di atas 50 tahun. Jumlah penderita kanker prostat di Indonesia berdasarkan data dari Globocan mencapai 11.361 kasus baru pada tahun 2018.

Berkat amanah wakaf dari para donatur Rumah Zakat, pengadaan fasilitas kesehatan ini diharapkan bisa memberikan pilihan penanganan dengan peralatan medis terkini serta dirancang dengan mengutamakan kenyamanan pasien.

Berkat amanah wakaf dari para donatur Rumah Zakat, pengadaan fasilitas kesehatan ini diharapkan bisa memberikan pilihan penanganan dengan peralatan medis terkini serta dirancang dengan mengutamakan kenyamanan pasien. Mari kita ikuti jejak kebaikan wakaf, #SaatnyaTumbuhBersama Wakaf Produktif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement