Jumat 07 Jan 2022 08:57 WIB

Ketika Tasbih dan Dzikir Selalu Temani Asnawi Mangkualam Pimpin Skuad Garuda

Asnawi pun tak pernah lupa menunaikan shalat lima waktu meski berlaga di luar negeri.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
 Pesepak bola tim nasional (timnas) Indonesia Asnawi Mangkualam (kiri) saat menggiring bola.
Foto: Antara/PSSI
Pesepak bola tim nasional (timnas) Indonesia Asnawi Mangkualam (kiri) saat menggiring bola.

Oleh : Muhammad Ikhwanuddin, jurnalis olahraga Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, Agama Islam menjadi satu hal yang tak bisa dipisahkan dari sosok penggawa timnas sepak bola Indonesia, Asnawi Mangkualam. Sebagai kapten, ia jelas memegang peran penting dalam membawa skuad Garuda selama gelaran Piala AFF 2020 lalu.

Berbekal dominasi pemain muda minim pengalaman, Asnawi dan kawan-kawan melenggang mulus hingga ke partai final. Tak bisa dimungkiri, Indonesia memang takluk di tangan Thailand di final dan pulang membawa status runner-up. Namun jika melirik perjalanannya, terlihat jelas bahwa performa pasukan Merah-Putih adalah salah satu yang terbaik di Piala AFF 2020.

Baca Juga

Betapa tidak, Indonesia tercatat menjadi tim paling produktif dengan catatan 20 gol. Dengan rerata usia pemain 23,8 tahun plus status tim paling muda kedua setelah Timor Leste, sepak terjang Indonesia bisa dibilang impresif.

Kualitas permainan timnas Indonesia pun tidak bisa lepas dari kontribusi Asnawi. Buktinya, pemain berusia 21 tahun itu tak pernah absen di seluruh pertandingan Piala AFF 2020. Ban kapten pun selalu melekat di tangannya, jika Evan Dimas tidak tampil.

Pria kelahiran 4 Oktober 1999 itu memiliki tipe permainan yang eksplosif dan sulit didobrak saat dipasang sebagai bek kanan. Ini terlihat saat Asnawi membantu tim dalam menyusun serangan sekaligus mengadang gempuran lawan yang datang dari sisi lapangan.

Jika dipasang sebagai gelandang, ia tak segan-segan merusak serangan lawan mulai dari sektor tengah. Kekuatan fisik dan kecepatan berlari membuat Asnawi berani melakukan duel satu lawan satu dengan lawan. Kemampuan itu juga membuatnya berani memegang bola lebih lama dibanding kawan-kawannya.

Tak ayal, Asnawi sudah dipercaya membela timnas U-16 dan U-19, lalu U-22 untuk berkompetisi di berbagai pentas internasional, meski waktu itu usianya belum genap 20 tahun.

Minat Asnawi terhadap sepak bola juga datang dari sang ayah, Bahar Muharram, seorang legenda klub PSM Makassar. Bahar kabarnya sempat melarang anaknya untuk meniti karier sebagai pesepak bola karena khawatir terjerumus ke dalam kehidupan glamour dan dihujani gosip.

Akan tetapi, hati sang ayah perlahan luluh setelah melihat sang anak memiliki minat dan bakat tinggi terhadap si kulit bundar. Asnawi berhasil lolos di seleksi Persiba Balikpapan lalu direkrut PSM Makassar pada 2017 lalu.

Performa Asnawi terus mencuri perhatian hingga ke luar negeri. Klub K-League 2, Ansan Greeners akhirnya memboyong Asnawi ke Korea Selatan pada Januari 2021 lalu. Kehadiran Asnawi di Negeri Gingseng kabarnya berhasil menarik sederet perusahaan yang ingin menjalin kerja sama sebagai sponsor untuk pasar Indonesia.

Ada pengalaman unik Asnawi saat kali pertama menginjakkan kaki di Korea Selatan. "Sulit beradaptasinya itu makanan, soalnya saya Muslim tidak makan babi. Tapi di sini restorannya babi semua," ujar Asnawi dikutip dari kanal YouTube KRTV, Rabu (5/1).

Asnawi pun tidak pernah lupa menunaikan shalat lima waktu meski bertanding di luar negeri. "Mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam. Saya shalat lima waktu sehari. Orang-orang Muslim tidak pernah melewatkannya," ucap Asnawi seperti dilansir media Korea Selatan, JoongAng Daily.

Untuk menjaga diri dari jurang hitam kehidupan, Asnawi memilih berusaha menjadi sosok yang religius. Ini terbukti saat dirinya kerapkali tertangkap kamera sedang berkomat-kamit dan menggerakkan jempol di ruas jari-jari tangannya seperti orang sedang berzikir.

Hal itu juga terjadi di lorong pemain sebelum timnas Indonesia membabat Malaysia dengan skor 4-1 di Piala AFF 2020. Cuplikan video dan foto tangkapan layar memperlihatkan Asnawi sedang berzikir pun menyita perhatian warganet dan menuai pujian.

Sebelum itu, Asnawi juga pernah mendapat hadiah seuntai tasbih dari duta besar Indonesia untuk Korea Selatan. Pemberian hadiah itu dilakukan dalam sebuah pertemuan di kantor Wali Kota Ansan, Yoon Hwa-seop, September 2021 lalu.

Pihak kedutaan besar Indonesia beranggapan, hadiah tasbih diberikan karena Asnawi gemar berzikir di sela-sela aktivitas padat sebagai pesepak bola. Sebagai pemain sekaligus kapten timnas Indonesia dan seorang Muslim, Asnawi layak menjadi teladan bagi siapapun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement