Jumat 07 Jan 2022 04:51 WIB

Manusia Dibangkitkan Telanjang, Untuk Apa Mayat Ditutup Kafan? 

Syekh Ali Jumah menjelaskan maksud jenazah ditutup kain kafan.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Muhammad Hafil
Manusia Dibangkitkan Telanjang, Untuk Apa Mayat Ditutup Kafan? . Foto: Pelatihan Mengurus Jenazah : Jamaah perempuan mempraktekkan cara memakaikan kain kafan saat mengikuti pelatihan mengurus jenazah di Masjid Al Iman, Bintara Jaya, Bekasi Barat, Ahad (4/3).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Manusia Dibangkitkan Telanjang, Untuk Apa Mayat Ditutup Kafan? . Foto: Pelatihan Mengurus Jenazah : Jamaah perempuan mempraktekkan cara memakaikan kain kafan saat mengikuti pelatihan mengurus jenazah di Masjid Al Iman, Bintara Jaya, Bekasi Barat, Ahad (4/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam sebuah diskusi daring, Mantan Mufti Mesir Syekh Dr. Ali Jum'ah ditanya tentang persoalan-persoalan tentang hari kiamat. Salah satu masalah yang dibahas adalah tentang tujuan ditutupnya mayat dengan kain kafan padahal akan dibangkitkan telanjang pada hari kiamat. 

Dilansir dari Elbalad, Syekh Ali Jum'ah menyebut tujuan ditutupnya jenazah dengan kain kafan saat dikuburkan adalah untuk menghormati orang yang meninggal. Penghormatan bagi jenazah agar auratnya tidak dilihat orang-orang. 

Baca Juga

"Kain kafan adalah penghormatan kepada manusia di dunia dan bukan di akhirat, dan seseorang dikafani sehingga dia tidak telanjang di depan orang-orang selama shalat dan penguburan," katanya. 

Adapun kondisi telanjang saat hari kebangkitan dikatakannya berbeda dengan saat proses pemakaman. Saat hari kebangkitan, manusia hanya sibuk dan berpikir akan nasibnya, entah akan masuk surga atau dijatuhkan ke neraka. 

Allah SWT berfirman:

يَوۡمَ يَفِرُّ الۡمَرۡءُ مِنۡ اَخِيۡهِ

وَاُمِّهٖ وَاَبِيۡهِ

وَصَاحِبَتِهٖ وَبَنِيۡهِؕ

لِكُلِّ امۡرِیءٍ مِّنۡهُمۡ يَوۡمَٮِٕذٍ شَاۡنٌ يُّغۡنِيۡهِؕ

Artinya: "Pada hari itu manusia lari dari saudaranya. Dan dari ibu dan bapaknya. Dan dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya." (QS. Abasa: 34-37).

Dalam sabdanya, Rasulullah SAW bersabda :

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلًا قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ النِّسَاءُ وَالرِّجَالُ جَمِيعًا يَنْظُرُ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا عَائِشَةُ الْأَمْرُ أَشَدُّ مِنْ أَنْ يَنْظُرَ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ

Dari Aisyah berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa Salam bersabda: "Manusia dikumpulkan pada hari kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan kulup." Aku bertanya: "Wahai Rasulullah, wanita-wanita dan lelaki-lelaki semua saling melihat satu sama lain?" Beliau menjawab: "Wahai Aisyah, permasalahnnya lebih sulit dari saling melihat satu sama lain." (HR. Muslim). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement