Kamis 06 Jan 2022 15:36 WIB

Menlu Retno: Diplomasi akan Terus Bekerja dalam Situasi Apa Pun

Rivalitas persaingan antara negara besar diperkirakan tidak akan menurun.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi
Foto: AP/Jose Luis Magana
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan, bahwa diplomasi akan terus bekerja dalam situasi apa pun di dunia yang masih dipenuhi berbagai tantangan ini termasuk pandemi dan konflik. Diplomasi Indonesia akan tetap fokus salah satunya pada pemulihan pasca pandemi baik bidang kesehatan maupun ekonomi.

"Saya ingin menyampaikan bahwa diplomasi akan terus bekerja dalam situasi apapun juga, dan fokus tetap diberikan untuk mendukung proses pemulihan baik untuk bidang kesehatan maupun ekonomi," ujar Menlu Retno dalam kesempatan penyampaian Pernyataan Pers Tahunan Menlu (PPTM) 2022 secara virtual, Kamis (6/1).

Baca Juga

Retno mengatakan, diplomasi perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) juga akan diperkuat dengan menggunakan inovasi teknologi. Sementara itu tantangan rivalitas antara negara besar diperkirakan tidak akan menurun terutama di kawasan Indo-Pasifik.

Retno menilai fenomena ini yang akan membuat pelaksanaan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif akan semakin relevan. "Di sinilah ASEAN yang solid diperlukan. Untuk tahun 2022, Indonesia akan terus berusaha memperkuat sentralitas dan soliditas ASEAN. ASEAN tetap harus berfungsi sebagai jangkar stabilitas, perdamaian dan kesejahteraan kawasan Indo-Pasifik," kata Retno.

Selain itu, diplomasi Indonesia akan terus aktif dalam mengedepankan perdamaian dan kemanusiaan untuk saudara-saudara Rohingya dan penyelesaian krisis politik di Myanmar. Indonesia juga berkomitmen untuk terus membantu perjuangan rakyat Palestina dan mengedepankan hak-hak perempuan di Afghanistan.

Retno mengatakan, diplomasi Indonesia 2022 akan menggunakan keketuaan G20 hingga November tahun ini. Indonesia, kata dia, bakal memberikan kontribusi lebih dalam upaya dunia mempersempit gap antara negara maju dan negara berkembang dalam pemulihan kesehatan dan ekonomi.

"Komitmen terhadap isu lingkungan dan perubahan iklim juga akan terus diperkuat dengan terus memperhatikan pemenuhan target SDG's. Dengan demikian tidak ada satupun pihak atau negara yang tertinggal," ujar Menlu Retno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement