Kamis 06 Jan 2022 11:09 WIB

Irak Setuju Perusahaan Negara Beli Saham ExxonMobil

Exxon adalah salah satu perusahaan minyak barat pertama yang diizinkan masuk ke Irak.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
ExxonMobil . Ilustrasi
Foto: Google
ExxonMobil . Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Kabinet pemerintahan Irak menyetujui rencana pembelian saham perusahaan minyak dan gas multinasional, ExxonMobil Corp, oleh perusahaan milik negara. Setelah mendapat restu, Irak National Oil Co. (INOC) akan memulai proses akuisisi saham.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Perminyakan Irak Ihsan Abdul Jabbar dalam sebuah pernyataan. Dilansir Bloomberg Kamis (6/1/2022), INOC telah membuat penawaran resmi ke ExxonMobil Corp. 

Baca Juga

Melalui penandatanganan perjanjian, Exxon sepakat untuk menjual 32,7 persen sahamnya di ladang West Qurna-1 kepada perusahaan China, PetroChina dan CNOOC pada Januari tahun lalu. Namun kesepakatan itu gagal karena tidak mendapatkan dukungan dari pemerintah Irak. 

West Qurna-1 adalah salah satu cadangan minyak terbesar di dunia dengan kapasitas cadangan mencapai 20 miliar barel. Untuk memulihkan cadangan tersebut, dibutuhkan investasi hingga miliaran dolar AS.

Exxon adalah salah satu perusahaan penambang minyak barat pertama yang diizinkan masuk ke Irak pada 2010. Saat itu negara Timur Tengah tersebut sedang berusaha membangun kembali industri energinya setelah jatuhnya Saddam Hussein dan konflik bertahun-tahun. 

Sebelumnya, minyak mentah Irak terlarang bagi sebagian besar orang asing selama sekitar 40 tahun. Namun karena berbagai faktor mulai dari kendala pasikan OPEC hingga ketidakstabilan politik yang sedang berlangsung membuat negara barat bisa melakukan eksplorasi di Irak. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement