Kamis 06 Jan 2022 08:21 WIB

Khofifah: Warga Terdampak Semeru Dapat Rumah Hunian

Khofifah sebut saat ini sedang dibangun akses jalan, saluran air dan aliran listrik.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bilal Ramadhan
Warga membeli pakaian layak pakai yaitu pakaian donasi yang sebelumnya menumpuk di tempat pengungsi bencana awan panas guguran Gunung Semeru dan dijual di Pasar Tegal Besar, Kaliwates, Jember, Jawa Timur, Jumat (31/12/2021). Relawan Lintas Komunitas menjual pakaian donasi tersebut mulai Rp5.000 per potong sehingga hasil penjualannya bisa dialihfungsikan dalam bentuk bantuan lain bagi warga pengungsi yakni rumah literasi, untuk belajar dan bermain di lokasi hunian sementara.
Foto: ANTARA/SENO
Warga membeli pakaian layak pakai yaitu pakaian donasi yang sebelumnya menumpuk di tempat pengungsi bencana awan panas guguran Gunung Semeru dan dijual di Pasar Tegal Besar, Kaliwates, Jember, Jawa Timur, Jumat (31/12/2021). Relawan Lintas Komunitas menjual pakaian donasi tersebut mulai Rp5.000 per potong sehingga hasil penjualannya bisa dialihfungsikan dalam bentuk bantuan lain bagi warga pengungsi yakni rumah literasi, untuk belajar dan bermain di lokasi hunian sementara.

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau proyek pembangunan hunian untuk warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Rabu (5/1). Khofifah menjelaskan, nantinya masing-masing keluarga akan mendapat bagian tanah kavling dengan ukuran 10x14 meter lengkap dengan bangunan ukuran 10x14 meter.

Khofifah menilai, pengerjaan huntara mulai dari proses perizinan hingga peletakan pondasi berjalan sangat cepat. Saat ini, kata Khofifah, proses pembukaan lahan sudah selesei dan pemadatan sudah rampung 41 hektar dari total 81 hektar dengan kondisi siap dibangun.

Baca Juga

"Saya sendiri tidak menyangka bahwa ada percepatan yang luar biasa dan penyiapan huntara ini mulai dari proses perizinan dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, land clearing juga sangat cepat hingga sekarang sampai pada proses pemadatan," kata Khofifah.

Sebagai informasi, hunian sementara dan hunian tetap yang akan dibangun merupakan tipe 60. Dimana hunian sementara akan dibangun di bagian belakang tanah kavling dengan luas bangunan ukuran 6x4 meter. Sedang hunian tetap akan dibangun di kavling bagian depan dengan ukuran 6x6 meter.

Khofifah menjelaskan, lahan yang akan dipergunakan untuk huntara dan huntap memiliki luas 81 hektar ini berada di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang. Lahan tersebut berkapasitas tampung sebanyak 2.000 rumah lengkap fasum, fasos, serta fasilitas ekonomi.

"Selain itu, ada pula lahan di Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, dengan luas 9,4 hektar. Saat ini izinnya diproses pengajuan ulang karena ada pergeseran lokasi," ujarnya.

Khofifah melanjutkan, jika semuanya selesei akan menjadi kampung pintar atau Bumi Semeru Damai. Saat ini juga sedang dibangun akses jalan, saluran air, serta aliran listrik.

"Dan yang lebih penting lagi area ini jauh dari aliran lahar dingin maupun awan panas guguran Semeru" kata Khofifah.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengaku, sinergitas yang terjalin antara Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten berjalan harmonis. Sehingga evakuasi dan perbaikan dapat berjalan cepat.

"Alhamdulillah upaya-upaya yang kita lakukan untuk masyarakat dapat terlaksana dengan baik dan cepat," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement