Kamis 06 Jan 2022 05:00 WIB

Program RTLH, 6 Warga Sawangan Dapat Bantuan Renovasi Rumah

Program RTLH menyasar warga yang rumahnya benar-benar tidak layak huni.

Rep: Irwan Kelana/ Red: Agung Sasongko
Kasi Ekbang Kecamatan Sawangan Zaenal Arifin (kanan), Lurah Sawangan Ahsan Haliri (kedua dari kanan) dan penerima manfaat program RLTH (Rumah Tidak Layak Huni) Ibu Nurazizah (ketiga dari kanan) berfoto di depan rumah yang tengah direnovasi.
Foto: Irwan Kelana/Republika
Kasi Ekbang Kecamatan Sawangan Zaenal Arifin (kanan), Lurah Sawangan Ahsan Haliri (kedua dari kanan) dan penerima manfaat program RLTH (Rumah Tidak Layak Huni) Ibu Nurazizah (ketiga dari kanan) berfoto di depan rumah yang tengah direnovasi.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Sebanyak enam warga Kelurahan Sawangan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok mendapatkan batuan renovasi rumah melalui program Anggaran Belanja Bantuan Sosial Perbaikan  Rumah Tidak Layak Huni atau RLTH. Saat ini, rumah-rumah tersebut tengah direnovasi dan sebagian di antaranya sudah selesai.

Lurah Sawangan Ahsan Haliri  bersama tim dari Kecamatan Sawangan, meninjau rumah-rumah yang tengah direnovasi tersebut, Rabu (5/1).

Baca Juga

“Program RTLH menyasar warga  yang rumahnya benar-benar tidak layak huni. Tidak layak huni itu bisa atapnya, bisa dindingnya, bisa lantainya,” kata Kasi Ekbang Kecamatan Sawangan Zaenal Arifin kepada Republika.co.id.

Ia menambahkan, program RTLH di Kota Depok sudah berlangsung selama beberapa tahun, dan akan terus berlanjut, untuk membantu warga yang benar-benar membutuhkan.

Dana program RLTH  sebesar Rp 23 juta per penerima manfaat. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp 20 juta ditransfer ke took  material untuk pembelian bahan bangunan, termasuk untuk membangun septic tank biotek yang tidak mencemari air sumur dan lingkungan. Sedangkan Rp 3 juta ditransfer  atau diberikan langsung kepada penerima manfaat, untuk keperluan membayar biaya atau upah tukang. “Hal ini dilakukan agar dana bantuan RTLH itu benar-benar digunakan untuk melakukan renovasi rumah, tidak untuk hal-hal lain yang sifatnya konsumtif,” kata Zaenal.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement