Kamis 06 Jan 2022 01:30 WIB

Antisipasi Omicron, Posko PPKM Mikro Diminta Tetap Aktif Pantau Pendatang

Posko PPKM Mikro di tingkat RT hingga saat ini masih tetap berjalan.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Antisipasi Omicron, Posko PPKM Mikro Diminta Tetap Aktif Pantau Pendatang (ilustrasi).
Foto: ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA FOTO
Antisipasi Omicron, Posko PPKM Mikro Diminta Tetap Aktif Pantau Pendatang (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta tetap meminta agar posko PPKM mikro yang ada di tingkat RT tetap aktif dalam melakukan pemantauan pendatang yang masuk. Meskipun masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) sudah berakhir dan penyebaran Covid-19 landai, posko PPKM tersebut juga diminta untuk memantau perkembangan kasus di daerah masing-masing.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, posko PPKM mikro di tingkat RT sudah berjalan sejak Desember 2021 lalu. Laporan dari tiap RT, katanya, juga terus diberikan tiap harinya kepada Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta dalam rangka pengawasan terkait pencegahan Covid-19.

Baca Juga

"Posko PPKM Mikro di tingkat RT hingga saat ini masih tetap berjalan. Mereka rutin mengirimkan laporan terkait perkembangan kasus di wilayah setiap harinya," kata Heroe yang juga Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta tersebut.

Pihaknya, kata Heroe, juga rutin memberikan imbauan ke seluruh posko PPKM mikro untuk terus mendata dan memastikan pendatang yang masuk. Terutama terkait persyaratan perjalanan bagi pendatang yang berasal dari luar daerah, seperti persyaratan wajib vaksin dan menyertakan hasil negatif Covid-19 dari RDT antigen atau PCR.

Selain itu, antisipasi bagi pendatang yang melakukan perjalanan luar negeri juga dilakukan. Antisipasi ini dilakukan dengan memastikan pendatang tersebut menjalani karantina sesuai aturan yang sudah ditetapkan.

"Kami melakukan upaya persuasif supaya tamu yang datang dalam kondisi yang benar-benar sehat," ujar Heroe.

Hal ini mengingat varian baru Covid-19 yakni Omicron sudan ditemukan di Indonesia. Varian ini menyebabkan penyebaran Covid-19 lebih cepat meluas dibandingkan dengan varian Covid-19 lainnya.

Heroe menyebut, jika nantinya ditemukan adanya indikasi penularan Omicron, maka akan dilakukan penanganan dengan cepat. Penanganan ini, lanjutnya, dilakukan sesuai dengan kesepakatan yang sudah dibentuk dalam rapat koordinasi yang sudah dilakukan kabupaten/kota bersama Pemda DIY.

"Jika terjadi penularan maka akan dilakukan penyekatan di lingkungan RT atau RW," jelas Heroe.

Meskipun begitu, saat ini penyebaran Covid-19 khususnya di Kota Yogyakarta masih menunjukkan penurunan. Namun, pihaknya tetap melakukan antisipasi agar pengendalian kasus positif dapat dilakukan dengan lebih baik dan tidak terjadi peningkatan kasus secara signifikan kedepannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement