Rabu 05 Jan 2022 19:52 WIB

Film Ben & Jody Bawa Semangat Juang Glenn Fredly

Genre Ben & Jody berubah setelah meninggalnya Glenn Fredly.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Pemain dan kru film Ben & Jody dalam acara rilis official trailer dan poster di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Rabu (5/1/2022).
Foto: Republika/Umi Nur Fadilah
Pemain dan kru film Ben & Jody dalam acara rilis official trailer dan poster di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Rabu (5/1/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemain dan kru produksi Ben & Jody mempersembahkan film ketiga dari semesta Filosofi Kopi untuk mendiang musisi Glenn Fredly. Pemeran Ben, Chicco Jerikho, mengatakan bahwa film Ben & Jody menghadirkan semangat Glenn Fredly.

"(Sebelum meninggal) dia ngajakin bikin film aksi yang bicara tentang sesuatu. Ini semua spirit Bung Glenn," kata Chicco dalam acara konferensi pers perilisan official trailer dan poster Ben & Jody di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Rabu (5/1/2022).

Baca Juga

Setelah mendengar keinginan Glenn, tim Filosofi Kopi membahasnya dengan sutradara Angga Dwimas Sasongko. Tim dari rumah produksi Visenema memutuskan ingin membuat film aksi yang tak hanya menghibur tetapi juga mengangkat isu yang sedang terjadi, seperti alih fungsi lahan.

"Itu yang kami tangkap. (Isu ini) yang menjadi perjuangan orang kecil. Mereka tak boleh menunggu supaya keturunan mereka selamat dan tak mengalami apa yang dialami tetuanya," ujar Chicco.

 

Sutradara Ben & Jody Angga Dwimas Sasongko menjelaskan bahwa selama proses penulisan, ada kejadian luar biasa. Itulah yang mengubah genre film ini.

"Tadinya mau bikin agak komedi. Tapi proses kreatif berubah drastis pas Bung Glenn meninggal," kata dia.

Setelah Glenn Fredly meninggal, Angga mengatakan, ia sangat kehilangan sosok sahabat dekat. Ia sampai kehilangan kreativitasnya.

"Ini masa membingungkan sepanjang hidup saya, tiga bulan bego total nggak ngerti mau ngapain," ujarnya.

Angga mengatakan, film aksi yang tayang mulai 27 Januari 2022 ini merupakan bentuk proses penyembuhan atas kehilangan sosok Glenn Fredly.

"Akhirnya, ini proses healing juga, kami ingin bikin lucu-lucuan. Tapi, peristiwa kehilangan Bung yang akhirnya mengubah semua dimensi dalam film ini," kata Angga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement